Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Neraca Dagang Topang IHSG, Rekomendasi Saham GOTO hingga BRIS

Data neraca dagang yang dirilis hari ini dapat menjadi salah satu katalis bagi IHSG menguat.
Data neraca dagang yang dirilis hari ini dapat menjadi salah satu katalis bagi IHSG menguat. Bisnis/Himawan L Nugraha
Data neraca dagang yang dirilis hari ini dapat menjadi salah satu katalis bagi IHSG menguat. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini akan dipengaruhi rilis data neraca dagang. Bahana Sekuritas merekomendasikan investor memantau saham BRIS, JPFA, GOTO. 

Bursa saham Wall Street ditutup melemah pada hari Kamis (14/7). Data inflasi yang tinggi, kenaikan harga konsumen, penurunan pengeluaran, dan proyeksi kenaikan suku bunga oleh The Fed memicu kekhawatiran kemungkinan resesi.

Dua bank besar JPMorgan Chase dan Morgan Stanley pada hari Kamis melaporkan laba kuartal kedua yang lebih kecil dari ekspektasi. JPMorgan Chase melaporkan laba sebesar US$8,6 miliar, dan Morgan Stanley sebesar US$131 miliar. Keduanya melaporkan laba yang lebih rendah karena penyisihan kerugian pinjaman.

Rilis data Indeks Harga Produsen atau PPI menunjukkan kenaikan +1,1 persen MoM atau +11,30 persen YoY. Lebih tinggi dari angka ekspektasi di bulan Juni yaitu 0,8 persen MoM. Pendorong utama kenaikan di Bulan Juni setengahnya disebabkan oleh harga bensin yang melonjak 18,5 persen.

Angka klaim pengangguran awal AS menunjukkan adanya 244.000 warga mengajukan permohonan asuransi pengangguran untuk pertama kali selama pekan lalu. Meningkat dari jumlah sebelumnya 235.000. 

Meskipun mengalami kenaikan dalam 2 minggu berturut-turut, Departemen Tenaga Kerja menyatakan bahawa kondisi pasar tenaga kerja tetap ketat. 

Badan Energi Internasional, Administrasi Informasi Energi AS dan OPEC menunjukkan permintaan minyak global yang akan menurun pada tahun 2023 setidaknya 2 juta barel per hari. Meskipun ada kekhawatiran yang meningkat atas meningkatnya inflasi dan melemahnya pertumbuhan ekonomi. 

OPEC memperkirakan permintaan minyak global menjadi rata-rata 103 juta barel per hari pada tahun 2023. Menggabungkan prospek permintaan dan pasokan non-OPEC, 13 anggota OPEC perlu mengirimkan rata-rata lebih dari 30 juta barel per hari pada tahun 2023.

Angka permintaan tersebut memberi tekanan yang semakin besar pada negara-negara OPEC untuk memompa lebih banyak hingga kapasitas maksimum produksi untuk memenuhi permintaan. 

Pertumbuhan ekonomi China diperkirakan akan melambat namun masih mencatatkan nilai yang positif menjadi 4,1 persen pada 2022. Akibat dari  kebijakan nol-Covid 19 dan lockdown berkepanjangan di Shanghai yang mempengaruhi kegiatan produksi dan konsumsi.

Neraca perdagangan Indonesia bulan Juni 2022 diperkirakan akan mencatatkan surplus sebesar US$3,5 miliar, lebih tinggi dibandingkan dari data pada bulan Mei 2022 yaitu sebesar US$2,9 miliar.

Untuk peningkatan ekspor didukung oleh peningkatan volume ekspor minyak sawit mentah dan meningkatnya aktivitas manufaktur China. Untuk permintaan impor belum menunjukkan kenaikan yang signifikan di bulan Juni 2022. Hal ini seiring dengan melambatnya ativitas manufaktur Indonesia.

IHSG pada perdagangan Kamis (14/7/2022) ditutup menguat 49 poin atau +0,739 persen pada level 6.690.  Investor Asing melakukan net sell senilai Rp464,3 miliar. 

"Secara Teknikal IHSG diperkirakan akan bergerak menguat terbatas dengan rentang 6.600-6.750," papar tim riset Bahana Sekuritas.

Berikut ulasan saham-saham pilihan Bahana Sekuritas hari ini.

BRIS (BUY)

Penutupan Kamis pada level 1625 (+1.25%)

Terbentuk Doji mengindikasikan adanya peluan Technical Reboung dengan Target penguatan 1675Area beli terbaik pada range 1360-1400Stoploss jika Closing dibawah Level 1340

JPFA (BUY)

Penutupan Kamis pada level 1495 (+2.40%)

Terbentuk Bullish Engulfing berpotensi melanjutkan penguatan menuju Target Price 1575Area beli terbaik pada range 1455-1485Stoploss jika Closing dibawah level 1440

GOTO (BUY)

Penutupan Kamis pada level 332 (+2.47%)

Terbentuk Double Bottom berpotensi terjadinya Rebound dengan Target Price 358Area beli terbaik pada range 324-328 Stoploss jika Closing dibawah 320


Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper