Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengolah makanan beku berbasis udang, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. (PMMP), absen membagikan dividen untuk tahun buku 2021. Keputusan ini telah mendapat persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Senin (11/7/2022).
Sekretaris Perusahaan Panca Mitra Multiperdana Christian Jonathan Sutanto menjelaskan keputusan untuk tidak membagikan dividen telah mempertimbangkan kebutuhan dana ke depan. Panca Mitra Multiperdana saat ini tengah merencanakan pembangunan pabrik ke-9 di Situbondo, Jawa Timur untuk menunjang aktivitas produksi produk olahan bernilai tambah.
“RUPST tadi sudah menyepakati bahwa perseroan tidak akan membagikan dividen karena kami mempertimbangkan adanya rencana ekspansi usaha pada 2022 dan 2023 sehingga kami masih membutuhkan dana untuk mendukung ekspansi tersebut,” kata Christian dalam paparan publik yang digelar secara virtual, Senin (11/7/2022).
Christian mengatakan kebutuhan investasi untuk pembangunan dan operasional pabrik anyar diestimasi mencapai US$20 juta atau sekitar Rp299,62 miliar (kurs Jisdor Bank Indonesia 8 Juli 2022 Rp14.981 per dolar AS). Pendanaan investasi ini akan berasal dari rights issue yang juga telah mendapat persetujuan dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan paling cepat dilaksanakan pada akhir semester II/2022.
Perseroan berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 784 juta saham dengan nilai nominal Rp100 atau mewakili sebanyak-banyaknya 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Pabrik baru rencananya akan memiliki kapasitas 5.000 ton dan beroperasi untuk memproduksi produk olahan bernilai tambah. Pabrik akan dibangun di lahan perseroan di Situbondo yang masih tersedia dengan luas sekitar 9 hektare.
Baca Juga
Adapun sepanjang 2021, PMMP mampu mencatatkan penjualan bersih sebesar US$175,8 juta atau sekitar Rp2,55 triliun (kurs Rp14.500), meningkat sebesar 3,0 persen secara YoY dari sebelumnya sebesar US$170,5 juta.
Laba kotor PMMP juga meningkat sebesar 15,7 persen secara YoY menjadi US$40,9 juta dari pencapaian 2020 sebesar US$35,3 juta. Sementara itu, laba operasi yang dibukukan Perusahaan mencapai US$19,4 juta pada pada 2021, turun sebesar 9,9 persen YoY dibandingkan dengan laba operasi pada 2020 sebesar US$ 21,5 juta.
Selanjutnya, PMMP mencatatkan laba tahun berjalan sebesar US$9,3 juta sepanjang 2021 atau turun sebesar 13,0 persen dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya sebesar US$10,6 juta.