Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti milik keluarga taipan Dato' Sri Tahir PT Maha Properti Indonesia Tbk. (MPRO) mencatatkan penurunan kinerja selama 2021 hingga
mencatatkan rugi.
Berdasarkan laporan kinerja keuangan perseroan per 31 Desember 2021 yang dipaparkan dalam paparan publik, Jumat (8/7/2022), emiten bersandi MPRO ini mengalami kerugian sebesar Rp13.96 miliar, dari tahun sebelumnya mencatatkan laba komprehensif senlai Rp12,69 miliar.
Hal ini juga disebabkan oleh penurunan penjualan sepanjang 2021 yang hanya mencapai Rp66,95 miliar, anjlok dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp127,19 miliar.
"Penurunan dari segi pendapatan penjualan sampai dengan 31 Desember 2021 sebagai dampak pandemi Covid yang berkepanjangan," ungkap Suwandy, Direktur MPRO, dalam paparan publik, Jumat (8/7/2022).
Selain itu, total aset MPRO sepanjang 2021 adalah sebesar Rp1,76 triliun, turun dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,77 triliun.
Di sisi lain, total liabilitas perseroan meningkat menjadi sebesar Rp407,51 miliar dari tahun sebelumnya Rp401,81 miliar dan total ekuitas Perseroan turun menjadi Rp1,35 triliun dari tahun sebelumnya Rp1,36 triliun.
Baca Juga
Pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (8/7/2022), saham MPRO terpantau melemah 1,95 persen atau 15 poin ke posisi 755, setelah sempat bergerak di kisaran 745-900.
Sepanjang 2022 berjalan, harga sahamnya mencatatkan penurunan hingga 11,18 persen. Namun, dibandingkan dengan setahun lalu, harga saham MPRO masih mencatatkan kenaikan 30,17 persen.