Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (6/7/2022) di tengah anjloknya rupiah menembus level Rp15.000 per dolar AS. Sejumlah saham big cap seperti BMRI, BBRI, ASII, GOTO menekan IHSG.
IHSG parkir pada posisi 6.646,41, turun 0,85 persen atau 56,85 poin. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 6.602,89 - 6.706,91.
Tercatat, 193 saham menguat, 335 saham melemah dan 153 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp8.773,7 triliun.
PT Nanotech Indonesia Tbk (NANO) terpantau menjadi saham dengan koreksi terbesar hari ini setelah melemah 8,7 persen ke Rp63.
Saham lain yang terpantau melemah adalah adalah PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang turun 5,88 persen ke Rp2.240, PT WIR ASIA Tbk (WIRG) yang turun 5,41 persen ke level Rp525 serta PT Astra International Tbk (ASII) dengan koreksi 3,95 persen ke Rp6.075.
Selain ASII, sejumlah saham big cap yang tertekan hari ini ialah BMRI turun 1,63 persen, BBRI 0,24 persen, dan GOTO 2,99 persen.
Baca Juga
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan, secara teknikal sebetulnya indeks pada perdagangan hari ini berpotensi mengalami rebound terbatas meskipun masih dalam tren bearish.
“Trend berbalik bearish, selama di bawah 6.924. IHSG closing di bawah 5 day MA [6.798]. Indikator MACD bearish, Stochastic oversold. Selama di bawah 6.850 - 7.070, berpeluang menuju 6.662 next 6.559 - 6.509. Dominan sell power. Range breakout berada di 6.559 - 6.850,” jelas Andri dalam risetnya, Rabu (6/7/2022).
Level resistance indeks pada perdagangan hari ini berada di posisi 6.767/6.796/6.850/6.924. Sementara level support berada di 6.662/6.639/6.559/6.509. Adapun IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 6.630 - 6.770.
Lebih lanjut, Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menyampaikan, kemarin Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,42 persen, di sisi lain S&P 500 menguat tipis 0,16 perseb, sementara indeks Nasdaq menguat signifikan sebesar 1,75 persen.
“Kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi masih membayangi investor dengan harapan pasar Amerika Serikat akan pulih setelah melewati semester I/2022 yang berat,” jelas Maxi.
Sementara itu, rupiah ditutup melemah 5,5 poin atau 0,04 persen ke level Rp14.999 per dolar AS, setelah sempat tembus Rp15.000, level terendah sejak Mei 2020.
Rupiah melemah di tengah lonjakan indeks dolar AS ke 106, level tertinggi dalam 20 tahun terakhir.