Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini diperkirakan melemah seiring kurangnya katalis positif dari dalam dan luar negeri.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam dalam riset harian mengatakan pergerakan rupiah hari ini, Jumat (1/7/2022), akan berfluktuatif dan kembali ditutup melemah.
“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.880 - Rp14.930,” tulis Ibrahim Jumat (1/7/2022).
Adapun pada kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali ditutup melemah pada hari ini, di akhir semester I/2022, Kamis (30/6/2022), beriringan dengan turunnya mata uang lain di kawasan Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,34 persen atau 50,50 poin sehingga parkir di posisi Rp14.903,00 per dolar AS. Indeks dolar AS pada pukul 15.10 WIB terpantau turut melemah 0,0510 poin atau 0,05 persen ke level 105,0550.
Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia yang ikut melemah adalah baht Thailand turun 0,29 persen, dolar Taiwan turun 0,21 persen, dan ringgit Malaysia turun 0,18 persen terhadap dolar AS.
Baca Juga
Di sisi lain, mata uang lain di kawasan Asia terpantau menguat diantaranya yen Jepang naik 0,24 persen, dolar Singapura naik 0,22 persen, peso Filipina naik 0,16 persen, dan yuan China naik 0,12 persen terhadap dolar AS.
Ibrahim mengatakan, dolar AS masih berada di dekat puncak dua dekade mengingat permintaan safe-haven lebih tinggi karena adanya kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga dan juga resesi global.
Selain itu, di Eropa Presiden ECB Christine Lagarde memperingatkan kenaikan inflasi yang tidak diinginkan di zona euro, sementara Gubernur Bank of England Andrew Bailey mendorong kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan berikutnya.
Di Asia-Pasifik, setelah empat bulan, Ibrahim mengatakan aktivitas pabrik kembali berkembang dan menunjukkan indeks manajer pembelian (PMI) naik menjadi 50,2 di bulan Juni dari 49,6 di bulan Mei lalu.
Beralih pada sentimen yang ada di dalam negeri, Ibrahim mengatakan pasar terus memantau perkembangan inflasi pada Juni 2022 yang diperkirakan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2022 diperkirakan akan mengalami inflasi sebesar 0,57 persen secara bulanan (month to month/mtm),” tulis Ibrahim dalam riset hariannya. Kamis (30/6/2022).
Dia mengatakan, dengan prediksi tersebut akan membawa inflasi Indonesia secara tahunan mencapai 4,2 persen (year on year/yoy).
Ibrahim menjelaskan, prediksi kenaikan inflasi secara bulanan terpengaruh oleh kenaikan harga pangan khususnya komoditas cabai rawit merah, daging sapi, bawang merah, dan telur ayam. Ditambah lagi dengan naiknya harga tiket maskapai penerbangan yang juga memberi andil terhadap inflasi.
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) pukul 09.25 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp14.949 dan harga jual sebesar Rp14.969 berdasarkan e-rate.
Sementara itu, berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.19 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp14.764 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.064 per dolar AS.
Pukul 11.30 WIB, rupiah turun 53 poin atau 0,36 persen menjadi Rp14.956 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,25 persen ke level 104,948.