Bisnis.com, JAKARTA - Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong yang sudah berkecimpung di pasar saham Indonesia selama 32 tahun, membagikan tips investasi untuk para investor, terutama bagi milenials.
Tips investasi dari Lo Kheng Hong bisa diterapkan untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek dan juga bertahan saat investasi jangka panjang. Namun, tidak ada hasil yang maksimal bila dilakukannya serba ingin cepat.
Mengutip Bisnis.com, ini tips untuk sukses berinvestasi ala Lo Kheng Hong yang dijuluki sebagai Warren Buffet-nya Indonesia bagi milenials.
Simak 8 Tips Investasi ala Lo Kheng Hong bagi Milenials
1. Rajin Baca Laporan Keuangan Perusahaan
Rutin membaca laporan keuangan dan tahunan perusahaan yang tercatat adalah hal yang sangat dianjurkan guna sukses berinvestasi. Ini karena laporan merupakan sumber informasi yang valid untuk mengetahui detail suatu emiten perusahaan. Investor bisa memantaunya dengan membaca laporan tahunan.
“Dari annual report itu kita bisa tahu berapa penjualan, laba, modal, utang, nilai buku per saham, PBV, laba per saham, PER, kas sehingga investor akan tahu dan tidak beli kucing dalam karung. Dia tahu apa yang dia beli,” ungkap Lo Kheng Hong.
2. Rajin Baca Buku Warren Buffett
Sejauh ini tips dan trik investasi dari Warren Buffet terbukti valid. Dengan demikian, para investor bisa memperluas ilmu dan wawasan melalui buku-buku yang ditulis oleh Warren Buffet.
“Sejauh ini hanya Warren Buffett yang terbukti menjadi kaya dari investasi saham sedangkan pihak lainnya belum dapat membuktikan,” terangnya.
3. Tidak FOMO
Fear of Missing Out (FOMO) yang berarti takut merasa “tertinggal” karena tidak mengikuti aktivitas tertentu adalah hal yang perlu dihindari saat melakukan investasi. Investor tidak perlu merasa tergesa-gesa dalam memutuskannya. Justru, investor perlu untuk mengkaji lebih dalam terkait emiten perusahaan yang akan dipilih.
“Jangan ikut-ikutan saran dari para pompom saham, influencer, maupun ajakan teman. Hal itu cenderung ke membeli kucing dalam karung, dan lebih besar potensi untuk kehabisan uang dalam berinvestasi saham,” ungkap Lo Kheng Hong.
4. Sabar
Tidak ada upaya yang instan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Ketika memutuskan untuk berinvestasi, maka Anda setuju untuk menyediakan waktu guna nilai bertumbuh. Oleh karena itu, berinvestasi perlu waktu untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
“Ketika pertama kali terjun berinvestasi bukannya untung tapi malah rugi karena memulainya dengan cara yang salah. Membeli saham IPO dengan harga murah, lalu menjualnya ketika listing dengan harapan mendapatkan keuntungan,” ungkapnya.
5. Berinvestasi di Bidang Usaha yang Tepat dan Untung
Investor perlu memilih industri yang dapat bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi. Kemudian, pilah perusahaan yang memiliki price to book value-nya (PBV) masih kecil tetapi asetnya banyak dan utangnya kecil.
Adapun, investor jangan pernah membeli perusahaan yang rugi karena tujuan berinvestasi adalah menambah nilai. “Saya sama sekali tidak tertarik pada perusahaan yang dari awal telah mengalami kerugian,” tuturnya.
6. Hindari Membeli Emiten Perusahaan yang Tidak Berintegritas
Para investor diwanti-wanti oleh Lo Kheng Hong agar tidak pernah membeli perusahaan yang tidak jujur dan berintegritas. “Ini bicara tata kelola, kejujuran, dan manajemen. Jangan membeli perusahaan yang dikelola dengan tidak jujur dan berintegritas, jangan pernah sentuh,” ucapnya.
7. Beli di Saat Waktu yang Buruk dan Jual di Saat Waktu yang Baik
Dalam hal investasi, prinsip Pak Lo adalah membeli dan menjual pada saat yang tepat. Menurutnya, seorang investor dapat menjadi pemegang saham dengan membeli saham Mercy senilai Avanza. Oleh karena itu, pahami fundamental perusahaan yang memiliki kinerja bagus dengan harga murah (under value) sebelum berinvestasi.
8. Pimpinan Memiliki Rekam Jejak yang Baik
Teliti dalam meninjau reputasi pimpinan perusahan, jajaran direksi, dan komisarisnya merupakan hal yang bagus dan bisa menentukan kesuksesan berinvestasi. Pastikan mereka memiliki integritas dan reputasi yang baik. “Pastikan bahwa selama berkarier di industri, mereka adalah pribadi yang berintegritas, jujur dan memiliki reputasi yang baik,” tegas Lo Kheng Hong.