Bisnis.com, JAKARTA - Emiten semen BUMN PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) menargetkan proses penyertaaan modal negara (PMN) melalui inbreng saham PT Semen Baturaja Tbk. (SMBR) dapat rampung pada Oktober 2022.
Direktur Utama Semen Indonesia Donny Arsal menjelaskan aksi inbreng saham merupakan bagian dari konsolidasi pasar semen dari sisi produsen kepemilikan pemerintah.
"Rights issue mempertimbangkan kelebihan suplai dibandingkan permintaan dengan kapasitas pada 2020 itu 56 persen, ini menunjukkan pasar perlu melakukan konsolidasi, melakukan operational excellence konsolidasi," jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi VI DPR, Kamis (30/6/2022).
Donny melanjutkan aksi menggabungkan SMBR ke SMGR merupakan inisiatif pemerintah sebagai bagian dari konsolidasi industri semen yang dimiliki negara.
Berdasarkan kajiannya, potensi nilai tambah dari sinergi ini mencapai Rp1,66 triliun selama 2022-2026 melalui optimalisasi pendapatan dan efisiensi biaya sepanjang rantai pasok.
Dia menjelaskan inbreng saham ini melalui rights issue dengan dua tahapan. Tahapan pertama kajian bersama dan penerbitan PP, sedangkan tahap kedua pelaksanaan dan uji tuntas hingga transaksi.
Baca Juga
Untuk tahapan kajian bersama telah mencapai harmonisasi PP di Kemenkumham dan diharapkan dapat rampung menjadi pengundangan PP PMN ke SMGR pada Juli 2022.
Sementara itu, tahapan kedua sudah mencapai finalisasi uji tuntas dan valuasi melalui KJPP independen yang telah ditunjuk. Dari 11 langkah dalam tahapan ini telah mencapai langkah kelima dan keenam.
Selanjutnya Surat dari menteri BUMN ke Menteri Keuangan terkait usualn nilai ibreng bakal dilaksanakan pada Juli 2022 disertai penerbitan KMK pada bulan yang sama.
Setelah itu, perseroan bakal melaksanakan RUPSLB untuk persetujuan rights issue pada Agustus 2022. Dilanjut dengan pernyataan pendaftaran ke OJK pada September 202, pernyataan efektif OJK pada Oktober dan penandatanganan Akta inbreng rampung pada Oktober 2022.
"Diperkirakan transaksi dapat pernyataan efektif dari OJK sekitar bulan Oktober 2022, dan tanda tangan inbreng insya Allah pada Oktober 2022. Selain PMN, perseroan juga akan menerbitkan saham rights issue porsi publik jika ada," terangnya.
Adapun, dari porsi rights issue publik, perseroan bakal memanfaatkan dana tersebut untuk tiga hal. Pertama, rencana penggunaan dana pengembangan inisiatif ESG dan sirkuler ekonomi.
"Sirkuler ekonomi penurunan emisi CO2 dan cost saving, adanya substitusi bahan bakar dan energi kepada energi yang lebih terbarukan," katanya.
Kedua, dana digunakan untuk pengembangan bisnis guna mendukung investasi strategis perseroan dan ketiga sisanya dipakai tambahan modal kerja pengembangan usaha.