Bisnis.com, JAKARTA – Artha Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah untuk perdagangan di bulan baru Juli, Jumat (1/7/2022).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menutup perdagangan dengan melemah 0,44 persen atau 30,77 poin sehingga parkir di level 6.911,58 pada perdagangan hari ini, Kamis (30/6/2022).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menyampaikan IHSG pada perdagangan hari ini ditutup melemah seiring pelemahan bursa saham secara global yang cukup khawatir The Fed akan kembali menaikkan suku bunga hingga 75 bps pada Juli 2022.
Sementara itu, Dennies mengatakan dari dalam negeri masih minim sentimen pendorong.
Adapun pada perdagangan esok hari, Dennies memprediksi IHSG melanjutkan pelemahan. Dia menjelaskan secara teknikal candlestick pergerakan IHSG membentuk lower high dan lower low dengan stochastic membentuk melebar setelah membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan.
“Pelemahan diperkirakan akan mulai terbatas terlihat dari stochastic yang mulai memasuki area oversold. Investor akan mencermati rilis hasil rilis data inflasi Indonesia,” dikutip Kamis (30/6/2022).
Baca Juga
Untuk perdagangan di akhir pekan ini, Artha Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak dengan support 6.875 dan 6.839 serta resistance 6.968 dan 7.025.
Berikut sejumlah saham yang dapat dicermati untuk esok hari:
MIKA, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk.
- Target Price: 2.780 – 2.820
- Entry Level: 2.660 – 2.700
- Stop Loss: 2.630
- Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan stochastic membentuk goldencross berpotensi menguat dan akan menguji resistance terdekat.
SSMS, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk.
- Target Price: 1.275 – 1.300
- Entry Level: 1.210 – 1.230
- Stop Loss: 1.190
- Mengalami koreksi setelah breakout resistance. Pergerakan masih dalam trend bullish.
BRPT, PT Barito Pacific Tbk.
- Target Price: 785 – 805
- Entry Level: 740 – 760
- Stop Loss: 730
- Bergerak di sekitar support trend konsolidasi jangka pendek dan masih berpoensi menguat melihat indikator MACD bergerak ke trend akumulasi.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.