Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) optimistis dapat menekan kerugian hingga akhir tahun 2022.
Direktur Bukalapak.com Teddy Oetomo mengatakan, sampai saat ini pihaknya melihat kinerja perseroan masih berada pada jalur yang tepat. Menurutnya, saat ini BUKA sudah tidak lagi berada dalam fase memperbaiki kinerja perusahaan, tetapi dalam fase untuk terus menumbuhkan pendapatan.
"Untuk kenaikan pendapatan bisa dilihat di kuartal I/2022, pendapatan perusahaan sudah naik cukup signifikan. Kami optimistis pendapatan tersebut dapat dipertahankan secara berkelanjutan," kata Teddy dalam paparan publik Bukalapak, Rabu (29/6/2022).
Dia melanjutkan, peningkatan pendapatan di kuartal I/2022 tersebut merupakan hasil dari strategi perusahaan yang meningkatkan kontribusi dari produk atau fitur yang memiliki take rate tinggi.
Teddy optimistis peningkatan kinerja ini akan terus berlanjut di 2022 dan kerugian perseroan bisa ditekan.
"Kami terus mengembangkan fitur dengan pendapatan yang lebih tinggi. Setelah melihat progress year to date (YTD), ada kemungkinan kerugian tersebut di bawah Rp1,4 triliun," ucapnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, pada 2021 BUKA mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1,67 triliun pada tahun 2021. Rugi ini meningkat 24,6 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp1,34 triliun.