Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan Senin (27/6/2022), hari pertama implementasi penutupan kode domisili investor. Sejumlah saham ratusan perak melejit, sedangkan saham big cap seperti BBCA, BBRI, GOTO cenderung turun.
IHSG cenderung tertekan dan ditutup melemah 0,83 persen atau 26,88 poin menjadi 7.016,05 pada akhir sesi II. Sepanjang sesi, IHSG sempat mencatatkan posisi tertinggi pada 7.070,52, dan level terendah 6.973,66.
Tercatat, 249 saham menguat, 262 saham melemah, dan 173 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.168,07 triliun dengan nilai transaksi Rp11,78 triliun jelang penutupan.
Dua saham dengan market cap terbesar BBCA dan BBRI kompak melemah sehingga menekan IHSG. Saham BBCA turun 1,67 persen ke Rp7.350, dan saham BBRI turun 1,38 persen ke Rp4.280.
Sementara itu, saham GOTO yang berada di posisi ketiga terbesar di Bursa Efek Indonesia, berhasil naik 0,51 persen ke level Rp394.
Di sisi lain, saham MPOW, YPAS, dan UANG masing-masing melonjak 34,95 persen menjadi Rp139, 16,22 persen ke Rp645, dan 15,09 persen ke Rp610 di tengah pelemahan IHSG.
Baca Juga
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mencatat IHSG telah menguat 1,53 persen pada pekan lalu sehingga kenaikan sepanjang tahun atau year to date (ytd) mencapai 7,01 persen, terlepas dari aksi jual asing yang menyentuh Rp4,2 triliun pekan lalu.
Meski demikian, kombinasi penguatan indeks Dow Jones sebesar 2,7 persen dan EIDO sebesar 0,8 persen bisa mendorong penguatan IHSG hari ini. Selain itu, harga minyak mentah WTI juga naik 2,7 persen dan yield obligasi Indonesia tenor 10 kembali turun ke level 7,49 persen.
“IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya seiring kombinasi naiknya Indeks DJIA, menguatnya EIDO, dan naiknya harga WTI Crude Oil sebesar 2,7 persen di tengah kembali turunnya yield obligasi Indonesia tenor 10 tahun di bawah level 7,29 persen,” kata Edwin dalam risetnya.
Meski demikian, Edwin memperingatkan soal potensi terjadinya aksi ambil untung atas saham berbasis komoditas di tengah turunnya harga. Nikel tercatat turun tajam 7,85 persen, timah turun di hari kedua sebesar 7,11 persen, batu bara turun 2,55 persen, dan CPO turun 1,33 persen.
Edwin memperkirakan hari ini IHSG bergerak di kisaran 6.967–7.106, sementara rupiah diprediksi bergerak di rentang Rp14.810—Rp14.870 terhadap dolar AS.
Sementara itu, BEI mulai mengimplementasikan penutupan kode domisili investor asing dan domestik secara real time mulai perdagangan hari ini.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono mengatakan, selaku penyelenggara perdagangan saham di pasar modal Indonesia, BEI selalu mengedepankan perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien.
“Salah satu upaya Bursa untuk menciptakan hal tersebut, Bursa mengimplementasikan penutupan kode broker pada data transaksi yang dikirim secara real time kepada pelaku pasar mulai 6 Desember 2021,” katanya dalam keterangan pers, dikutip Jumat (24/6/2022).
Dengan diimplementasikannya penutupan kode domisili investor ini maka pelaku pasar dan investor tidak dapat melihat kode domisili foreign atau domestic secara real time melalui layar aplikasi on-line trading.
Data dan informasi terkait transaksi investor domestik dan asing tetap dapat diakses pada akhir hari perdagangan melalui Data end of day (EoD) transaksi Bursa; Data olahan dari perusahaan sekuritas; Summary investor type pada Website BEI; Data Statistik pada Website BEI; dan Daily trading information.