Bisnis.com, JAKARTA - Administrasi Bea Cukai Federal Swiss akhirnya mengungkapkan terkait dengan impor emas dari Rusia yang dikirim melalui Inggris telah tiba bulan lalu.
Menurut data Kitco, Swiss mengimpor 3,1 ton emas senilai sekitar US$200 juta dari Rusia pada Mei 2022. Volume impor tersebut terhitung sekitar 2-3 persen dari total impor emas Swiss.
Industri telah dipenuhi dengan spekulasi tentang perdagangan emas asal Rusia, terutama setelah asosiasi penyulingan Swiss mengatakan anggotanya tidak bertanggung jawab atas transaksi tersebut.
Menurut bea cukai setempat, logam itu tiba dari Inggris, tetapi memiliki penunjukan asal Rusia. "Mereka tidak dapat memberikan informasi apa pun tentang importir emas karena alasan hukum," ungkap Bea Cukai Federal Swiss, Jumat (24/6/2022).
Dikutip dari Bloomberg, emas Rusia telah menjadi barang tabu di Negara Barat setelah invasi Kremlin ke Ukraina, meskipun otoritas pasar secara eksplisit mengatakan batangan yang dicetak sebelum perang masih dapat diperdagangkan.
Penyulingan minyak di Swiss - yang mendominasi industri - masih dapat mengimpor emas secara legal dari Rusia, menurut administrasi bea cukai. Namun, beberapa mengatakan mereka tidak akan melakukannya.
Baca Juga
"Semua batangan yang diproduksi oleh kilang Rusia setelah 7 Maret 2022, tidak boleh lagi diperdagangkan di Swiss," kata administrasi bea cukai dalam pernyataannya.
Sementara itu, emas batangan yang diproduksi oleh kilang Rusia sebelum 7 Maret 2022, dapat terus diperdagangkan. Swiss adalah pusat penyulingan dan transit emas terbesar di dunia dan Rusia adalah salah satu produsen emas batangan terbesar.
Di sisi ekspor, pengiriman emas Swiss ke China tercatat turun pada Mei tetapi ekspor ke India naik ke level tertinggi dalam enam bulan. China dan India adalah dua pasar konsumen emas batangan terbesar.