Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan ritel pengelola Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dinilai mencatatkan kinerja yang baik selama 3 tahun terakhir sehingga sahamnya patut menjadi perhatian investor.
Analis NH Korindo Sekuritas Arief Machrus menjelaskan, AMRT menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang cenderung konsisten pada CAGR 3 tahun sebesar 9,2 persen pada 2022, dibandingkan tahun lalu sebesar 8,3 persen.
Secara tahunan, pendapatan juga bertumbuh 19,1 persen pada kuartal I/2022 seiring dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 35,3 persen year-on-year (yoy) di periode ini.
Arief menilai, tren belanja masyarakat yang berubah sudah sesuai dengan desain gerai AMRT. Hanya saja, perlu lebih agresif dalam melakukan ekspansi.
“Adanya perubahan pola belanja masyarakat dalam kemasan lebih kecil atau sesuai kebutuhan sesuai dengan desain gerai AMRT. Di sisi lain, tren baru pola belanja masyarakat ini menuntut AMRT untuk terus agresif melakukan ekspansi, terutama ke kawasan pemukiman,” ujar Arief dalam risetnya, dikutip Senin (20/6/2022).
Sebagai catatan, di tahun ini perseroan telah menyiapkan anggaran belanja modal atau capex senilai Rp3,5 triliun untuk menambah 1.000 gerai baru. Sepanjang 2021, AMRT telah membuka 1.275 gerai baru, dan pada kuartal I/2022 tercatat ada 317 gerai baru.
Baca Juga
Dari total gerai baru selama kuartal I/2022, distribusi di wilayah luar Jawa hanya sebesar 32 persen saja, lebih rendah dibandingkan wilayah Jawa non Jabodetabek yang mencapai 41 persen.
“Ekspansi ini masih akan terjadi, mengingat penetrasi yang masih rendah di wilayah luar Jawa,” imbuh Arief.
NH Korindo merekomendasikan beli saham AMRT dengan target harga Rp2.100 dan potensi upside 16,9 persen.
Target harga ini didukung oleh kemampuan perseroan dalam mencatatkan pertumbuhan dan laba bersih secara CAGR 3 tahun.
Investor diyakini tetap harus mencermati ketatnya persaingan di industri ritel. Perseroan juga dinilai perlu memiliki diferensiasi layanan yang jelas agar dapat meningkatkan jumlah kunjungan pelanggan.
Dalam paparan publik yang diadakan beberapa waktu lalu, Direktur Keuangan dan Corporate Secretary AMRT, Tomin Widian mengatakan, penambahan jumlah gerai turut meningkatkan pertumbuhan penjualan perseroan.
"Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan penjualan dan penambahan jumlah gerai perseroan dan entitas anak sepanjang tahun 2021,” pungkas Tomin.
Tahun 2021, laba bersih AMRT tercatat senilai Rp1,95 triliun, meningkat 83,79 persen dibandingkan tahun 2020 senilai Rp1,06 triliun.
Pada penutupan perdagangan Senin, (20/6/2022) saham AMRT terpantau parkir di zona merah dengan koreksi 0,28 persen atau setara 5 poin ke posisi 1.800. Sepanjang hari ini, saham dengan kapitalisasi pasar Rp74,74 triliun tersebut bergerak di kisaran 1.790 hingga 1.820.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.