Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elon Musk Ingin Twitter Mirip TikTok, tapi Kok Malah Nyindir?

Elon Musk memberi tahu karyawan Twitter selama panggilan telpon langsung pertamanya pada Kamis (16/6/2022) waktu setempat tentang tujuannya untuk Twitter.
CEO Tesla Elon Musk. /Bloomberg
CEO Tesla Elon Musk. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa hari setelah CEO Tesla Elon Musk menyatakan keinginannya untuk menjadikan Twitter menjadi mirip TikTok dan Wechat, orang terkaya sejagat itu malah melempar tweet samar ke followernya.

“Apakah TikTok menghancurkan peradaban?” cuit Elon, Sabtu (18/6/2022), "atau mungkin media sosial secara umum," ia tambahkan dalam cuitan berikutnya.

Mengutip The Verge, Minggu (19/6/2022) Musk memberi tahu karyawan Twitter selama panggilan telpon langsung pertamanya pada Kamis (16/6/2022) waktu setempat tentang tujuannya untuk perusahaan begitu dia mengambil alih kepemilikan, termasuk membuatnya lebih seperti TikTok dan WeChat jika ingin menembus 1 miliar pengguna.

Ketika ditanya bagaimana Twitter dapat menumbuhkan basis penggunanya dan meningkatkan keterlibatan, Musk menjelaskan bahwa aplikasi tersebut harus menawarkan lebih banyak utilitas dan memastikan pengguna sangat terhibur dan terinformasi.

Dia membandingkannya dengan WeChat, aplikasi super di China yang menggabungkan media sosial dengan pembayaran, game, dan bahkan ride-hailing.

“Tidak ada yang setara dengan WeChat di luar China, pada dasarnya Anda tinggal di WeChat di China. Jika kami dapat membuatnya kembali dengan Twitter, kami akan sukses besar,” katanya.

Dia juga memuji algoritme TikTok karena tidak membosankan, dengan mengatakan timnya bisa mengasah Twitter dengan cara yang sama untuk menjadi menarik.”

Dia secara khusus menekankan pada Twitter menjadi lebih baik dalam menampilkan berita. “Saya pikir Twitter bisa jauh lebih baik dalam menginformasikan orang-orang tentang masalah serius,” katanya.

Ketika ditanya seperti apa kesuksesan Twitter dalam lima hingga 10 tahun, Musk mengatakan perusahaan harus berkontribusi pada peradaban yang lebih kuat dan tahan lama di mana lebih mampu memahami sifat realitas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : The Verge
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper