Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok Selama Sepekan, Bagaimana Potensi Pergerakan Pekan Depan?

Sepanjang pekan ini, IHSG telah terkoreksi 2,11 persen ke level 6.936,97 dibandingkan dengan posisi akhir pekan lalu yang parkir di 7.086,64.
Sepanjang pekan ini, IHSG telah terkoreksi 2,11 persen ke level 6.936,97 dibandingkan dengan posisi akhir pekan lalu yang parkir di 7.086,64./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Sepanjang pekan ini, IHSG telah terkoreksi 2,11 persen ke level 6.936,97 dibandingkan dengan posisi akhir pekan lalu yang parkir di 7.086,64./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertahan di zona merah dalam sepekan terakhir.

Pada akhir perdagangan Jumat (17/6/2022), IHSG ditutup melemah 1,61 persen atau 113,36 poin ke level 6.936,97 setelah bergerak di rentang 6.882,64-6.999,54 hari ini. Sebanyak 158 saham naik, 362 saham lesu, dan 159 saham stagnan.

Sementara itu, sepanjang pekan ini, IHSG telah terkoreksi 2,11 persen dibandingkan dengan posisi akhir pekan lalu yang parkir di 7.086,64.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan langkah hawkish The Fed menaikkan tingkat suku bunga sebesar 75 bps telah meningkatkan volatilitas pasar. Terlebih dengan adanya potensi Bank Indonesia mengikuti jejak tersebut dalam waktu dekat.

“Apalagi kalau kita perhatikan, rupiah kita cenderung melemah terhadap dolar AS. Bank Indonesia harus memilih, stabilitas pemulihan ekonomi atau stabilitas pasar,” kata Nico ketika dihubungi, Jumat (17/6/2022).

Meski demikian, dia memperkirakan pasar akan cenderung pulih pekan depan, jelang pertemuan Bank Indonesia mengenai kebijakan tingkat suku bunga. Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Bank Indonesia cenderung akan mempertahankan tingkat suku bunga dengan peluang 55 persen dan menaikkannya 45 persen.

Membaiknya fundamental ekonomi dalam negeri akan membuat Bank Indonesia tidak akan tergesa-gesa dalam menaikkan tingkat suku bunga. Bank Indonesia diyakini tetap akan memperhatikan kondisi pasar.

“Kalaupun Bank Indonesia menaikkan tingkat suku bunga, ada kemungkinan sebanyak 25 bps untuk menjaga premi suku bunga antarnegara antara Bank Indonesia dengan The Fed,” jelsnya.

Keyakinan Bank Indonesia dalam memutuskan sikap, lanjut Nico, akan memberi energi baru bagi pasar. Dia mengatakan sentimen pekan depan cenderung lebih tenang sehingga memberikan kesempatan bagi IHSG kita untuk mulai menguat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper