Bisnis.com, JAKARTA — Rencana penjualan kepemilikan saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di perusahaan bir PT Delta Djakarta Tbk. (DLTA) dipastikan tetap berlanjut. Keputusan final pelepasan saham masih belum memperoleh persetujuan dari DPRD DKI Jakarta.
“Posisi terakhir proses pelepasan saham, tetap seperti yang disampaikan Gubernur Anies Baswedan. Program penjualan saham DLTA memang menjadi program prioritas yang merupakan janji kampanye sampai sekarang tidak pernah dicabut. Keputusannya tetap dijual,” kata Komisaris Utama Delta Djakarta Roy Tumpal Pakpahan, Kamis (16/6/2022).
Dia menjelaskan kajian pelepasan aset Pemprov DKI Jakarta di DLTA berupa kepemilikan saham sebanyak 210,20 juta lembar saham telah diberikan oleh Badan Pembinaan BUMD kepada DPRD DKI Jakarta sejak tahun lalu. Proses selanjutnya adalah keputusan dari lembaga parlementer tersebut.
“Namun sampai saat ini DPRD belum memberikan keputusan persetujuan atas rencana pelepasan saham ini. Jadi bolanya Sekarang ada di DPRD Jakarta karena sesuai aturan UU, semua aset milik Pemda, termasuk saham itu tidak bisa dijual ke pihak ketiga tanpa persetujuan DPRD,” jelasnya.
Terlepas dari rencana pelepasan saham ini, Roy mengatakan Delta Djakarta masih memberikan kontribusi yang signifikan pada pemasukan daerah meski kondisi 2021 belum sepenuhnya mendukung operasional bisnis perseroan.
"Dividen yang disetor ke Pemprov DKI Jakarta dari hasil RUPS Tahunan tadi disepakati sebesar Rp60,1 miliar untuk tahun buku 2021, naik 13 persen dari Rp52,5 miliar pada tahun buku 2020,” kata dia.
Baca Juga
DLTA membukukan peningkatan volume penjualan dan memperbaiki kinerja keuangannya pada 2021, didorong oleh penjualan di gerai-gerai off-premise dan tradisional yang mampu menutupi penurunan di gerai-gerai on-premise yang masih terdampak aturan menjaga jarak.
Seiring dengan peningkatan volume, penjualan neto perseroan tumbuh menjadi Rp681,2 miliar dari Rp546,3 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, laba bersih tahun berjalan tumbuh 52,3 persen menjadi Rp188,0 miliar dari Rp123,5 miliar di 2020.