Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kino Indonesia (KINO) Tebar Dividen Rp22 per Saham, Laba Moncer Nih

KINO tercatat telah membagikan dividen interim Rp12 per saham pada pada November 2021. Dengan demikian, dividend payout ratio untuk tahun buku 2021 adalah sekitar 31,2 persen.
Produk minuman yang diproduksi PT Kino Indonesia Tbk./kino.co.id
Produk minuman yang diproduksi PT Kino Indonesia Tbk./kino.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) akan membagikan dividen sebesar Rp10 per saham. Keputusan ini telah mendapat persetujuan dari para pemegang saham dalam RUPS Tahunan yang digelar pada Rabu (15/6/2022).

“Akan ada pembagian dividen final sebesar Rp22 per saham yang diperhitungkan dengan dividen interim Rp12 yang telah dibagikan sebelumnya. Jadi akan dibagikan Rp10 per saham lagi,” kata Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan KINO Budi Muljono ketika dihubungi Bisnis, Kamis (16/6/2022).

KINO tercatat telah membagikan dividen interim Rp12 per saham pada pada November 2021. Dengan demikian, dividend payout ratio (DPR) untuk tahun buku 2021 adalah sekitar 31,2 persen.

“Laba per saham kami tahun lalu adalah Rp70,45 per lembar, dengan dividen Rp22 berarti dividend payout ratio sekitar 31,2 persen,” katanya.

Dalam laporan keuangannya, KINO mencatatkan penjualan sebesar Rp1,13 triliun pada kuartal I/2022. Penjualan ini naik 17,69 persen dibandingkan dengan kuartal I/2021 sebesar Rp964,26 miliar.

Kinerja KINO membaik setelah penjualan kumulatif sepanjang 2021 turun dibandingkan dengan 2020. Tahun lalu, perseroan menghasilkan pendapatan sebesar Rp3,97 triliun, lebih rendah daripada 2020 yang mencapai Rp4,02 triliun.

Selama periode Januari-Maret 2022, penjualan KINO ditopang oleh segmen minuman yang mencapai Rp659,64 miliar, nilai ini naik 71,74 persen secara YoY dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp384,08 miliar.

Di sisi lain, penjualan pada segmen perawatan tubuh yang menjadi kontributor terbesar kedua justru turun dari Rp455,35 miliar pada kuartal I/2021 menjadi Rp341,85 miliar pada kuartal I/2022.

Segmen makanan tercatat tetap tumbuh dari Rp115,49 miliar pada kuartal I/2021 menjadi Rp121,33 miliar pada kuartal I/2022. Produk farmasi juga tumbuh menjadi Rp11,29 miliar dari sebelumnya Rp9,36 miliar.

Seiring dengan naiknya penjualan, beban pokok penjualan KINO tercatat naik signifikan 36,23 persen secara YoY dari Rp497,53 miliar kuartal I/2021 menjadi Rp677,82 miliar pada kuartal I/2022. Hal ini membuat laba kotor perusahaan turun 2,07 persen dari Rp466,73 miliar menjadi Rp457,05 miliar.

Membengkaknya beban pokok penjualan Kino tidak lepas dari kenaikan signifikan pada beban bahan baku dan pengemas. Pos ini tercatat naik 38,38 persen YoY dari Rp391,35 miliar pada kuartal I/2021 menjadi Rp541,55 miliar pada kuartal I/2022.

Meski demikian, Kino tetap mampu membukukan kenaikan laba bersih. Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada entitas induk pada 3 bulan pertama 2022 mencapai Rp47,22 miliar, 186,52 persen lebih tinggi daripada posisi kuartal I/2021 sebesar Rp16,80 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper