Bisnis.com, JAKARTA – Harga Bitcoin melanjutkan koreksi dan sempat menyentuh kisaran US$20.000 di tengah kekhawatiran pasar terhadap potensi kenaikan suku bunga yang lebih tinggi oleh The Fed untuk mengatasi inflasi.
Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (14/6/2022), harga Bitcoin anjlok hingga 10,3 persen ke posisi US$20.824, atau level terendahnya sejak Desember 2020. Harga aset kripto lain seperti Ethereum dan Avalanche juga tercatat mengalami koreksi.
Edward Moya, Senior Market Analyst for the Americas di Oanda mengatakan, sentimen untuk kripto saat ini sangat buruk menyusul turunnya kapitalisasi pasar kripto global di bawah US$1 triliun. Menurutnya, koreksi di bawah harga US$20.000 dapat berimbas pada kondisi pasar yang lebih buruk lagi.
Adapun, aset kripto menjadi pilihan pasar yang menjauh dari instrumen spekulatif seiring dengan pengetatan kebijakan moneter global untuk mengatasi tekanan harga. Hal tersebut membuat likuiditas pasar global terkuras.
Berdasarkan data Coinglass, lebih dari US$1,1 miliar dana tercatat dilikuidasi pada pasar kripto Senin kemarin, dengan US$685 juta di posisi long dan US$468 juta pada posisi short. Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak untuk kedua posisi dalam 3 bulan terakhir.
Kondisi pasar diperparah dengan adanya pembekuan penarikan yang dilakukan oleh platform pemberi pinjaman kripto, Celsius pada hari Senin kemarin. Hal tersebut semakin mengikis kepercayaan pasar setelah runtuhnya ekosistem Terra/Luna bulan lalu.
Baca Juga
Pedagang kripto berspekulasi bahwa Celsius dapat menghadapi risiko lebih lanjut jika aksi jual pasar yang lebih luas semakin dalam. Pinjaman senilai lebih dari US$278 juta, salah satu pinjaman tunggal terbesar pada platform pinjaman terdesentralisasi MakerDAO, diberi label sebagai pinjaman yang dibuat oleh Celsius, menurut pelacak data Block Analitica.
Menurut perusahaan analitik tersebut, jika Bitcoin turun di bawah US$22.534,89, posisinya akan dilikuidasi, menambah lebih banyak tekanan jual untuk Bitcoin.
Data menunjukkan bahwa alamat tersebut menggunakan 17.919 Bitcoin, versi Bitcoin yang dapat digunakan dalam keuangan terdesentralisasi, sebagai jaminan untuk pinjaman senilai US$278.490.419 di stablecoin DAI yang terdesentralisasi.
Pasar juga mencermati posisi perusahaan MicroStrategy Inc yang berinvestasi pada aset kripto. Perusahaan perangkat lunak tersebut terancam harus memberikan jaminan tambahan untuk pinjaman apabila harga Bitcoin terus menurun.
“Level harga Bitcoin saat ini semakin dekat ke posisi support jangka menengah yang akan membuat strategi buy the dip akan tepat di akhir kuartal II/2022,” jelas Mark Newton dari Fundstrat Global Advisors.