Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wijaya Karya (WIKA) Punya Posisi Kuat, Pefindo Pertegas Peringkat di idA

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mempertegas peringkat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di idA dengan prospek stabil.
Jajaran komisaris dan direksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) setelah RUPSLB pada Kamis (2/9/2021)./ WIKA.
Jajaran komisaris dan direksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) setelah RUPSLB pada Kamis (2/9/2021)./ WIKA.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mempertegas peringkat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di idA dengan prospek stabil.

Pefindo juga menegaskan peringkat idA pada Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2020 dan Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2021, serta peringkat idA(sy) untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahun 2020 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahun 2021.

“Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar WIKA yang kuat di industri konstruksi nasional, sumber pendapatan yang terdiversifikasi, dan fleksibilitas keuangan yang kuat,” tulis Pefindo dalam laporannya, Selasa (14/6/2022).

Peringkat tersebut dibatasi oleh profil keuangan yang agresif, risiko ekspansi ke bisnis baru, dan lingkungan bisnis yang bergejolak.

Peringkat dapat dinaikkan jika WIKA secara signifikan memperkuat leverage keuangan dan debt service coverage secara berkelanjutan, serta menunjukkan arus kas yang stabil yang didukung oleh bisnis yang lebih terdiversifikasi.

“Peringkat dapat diturunkan jika perusahaan berhutang secara signifikan lebih tinggi dari yang diproyeksikan tanpa peningkatan EBITDA yang sesuai secara berkelanjutan,” tulis Pefindo.

WIKA tercatat telah mengantongi kontrak baru dengan nilai Rp9,28 triliun sepanjang kuartal I/2022. Jumlah tersebut setara 21,79 persen dari target tahun ini da naik 99,41 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021.

Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2022 ini ditargetkan 67 persen berasal dari induk dan 33% dari entitas anak. WIKA ini memproyeksikan 2022 menjadi tahun pemulihan ekonomi seiring dengan menurunnya tren penularan Covid-19 dan percepatan vaksinasi, serta program pemulihan ekonomi nasional (PEN) oleh Pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper