Bisnis.com, JAKARTA – Pendiri PT Bayan Resources sekaligus pria berjuluk Raja Batu Bara, Dato Low Tuck Kwong kembali menambah kepemilikan saham pada perusahaan miliknya. Kedua kalinya sepanjang Juni 2022.
Pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pria yang dijuluki Raja Batu Bara ini tercatat kembali membeli saham emiten berkode BYAN sebanyak 41.000 saham dengan harga per sahamnya ditetapkan Rp 54.483 atau setara Rp2,23 miliar.
Transaksi dilakukan pada 13 Juni 2022 tersebut bertujuan untuk investasi dan dengan status kepemilikan langsung.
Dengan tambahan tersebut, saham yang dimiliki Dato Low Tuck Kwong menjadi sebanyak 2.039.497.730 saham dari sebelumnya 2.039.456.730 saham atau dengan kepemilikan sebanyak 61,18 persen dari total saham BYAN.
Belum lama ini, Low Tuck Kwong juga baru memborong sahamnya di BYAN sebanyak 113.400 saham dengan harga Rp54.365,61 per saham. Transaksinya dilakukan pada 6 Juni 2022.
Pada hari ini, saham BYAN ditutup di zona merah turun 775 poin atau 1,17 oersen ke 66.775 per saham. Adapun, sahamnya hari ini bergerak di kisaran 65.600 - 69.000. Saham BYAN hari ini terpantau dilego asing mencapai Rp1,99 miliar.
Baca Juga
Secara year to date, harga saham BYAN melambung 147,31 persen. Adapun, dibandingkan dengan setahun lalu harga sahamnya melonjak 369,42 persen.
Pada kuartal pertama tahun ini BYAN membukukan kinerja yang positif. Berdasarkan laporan keuangan perseroan sampai dengan 31 Maret 2021, emiten bersandi saham BYAN ini mencatatkan pendapatan sebesar US$783,8 juta, dari tahun sebelumnya hanya US$501 juta.
Selanjutnya, BYAN mencetak laba kotor senilai US$541,8 juta, lebih rendah tinggi dari tahun sebelumnya US$283,1 juta. Dengan kinerja sepanjang kuartal I/2021, BYAN mencatatkan laba bersih senilai US$380,2 juta, naik dari tahun sebelumnya yang mencetak laba US$117,3 juta.
BYAN mencetak kinerja positif meskipun produksi batu haranya pada tiga bulan pertama tahun ini hanya 6,9 MT, turun dari tahun sebelumnya mencapai 9 MT.
Adapun, untuk tahun buku 2021, BYAN juga kembali membagikan dividen tunai sekitar US$1 miliar atau setara dengan US$0,30 per saham dan akan dibayarkan pada 15 Juni 2022 mendatang.