Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan unggas PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) tercatat mengalami penurunan kinerja di kuartal I/2022, di bawah perkiraan analis karena kenaikan harga ayam.
Analis Mirae Asset Sekuritas Emma Almira Fauni menjelaskan, pendapatan WMUU pada kuartal I/2022 berada di bawah perkiraan karena adanya kenaikan harga ayam broiler dan day old chicken (DOC) sehingga turut mengerek bahan baku segmen karkas.
“Top line WMUU mencapai Rp630 miliar, hanya 12,8 persen dari perkiraan karena segmen secara keseluruhan jauh dari harapan kami,” papar Emma dalam risetnya, dikutip Selasa (7/6/2022).
Realisasi top line ini secara tahunan naik 5,5 persen, namun secara bulanan menurun 29,9 persen.
Sebagai informasi, WMUU membukukan pendapatan pada kuartal I/2022 senilai Rp41 miliar, naik 2,2 persen year-on-year (yoy), tetapi turun 37,6 persen quarter-on-quarter (qoq). Pendapatan tersebut mewakili run-rate tiga bulan pertama tahun ini masing-masing 12,2 persen dari perkiraan Mirae dan konsensus.
Segmen karkas tercatat menurun secara kuartalan 31,3 persen di periode ini disebabkan penurunan aktivitas perdagangan di tengah kenaikan harga broiler di pasar.
Baca Juga
Sementara itu, rumah potong ayam (RPA) yang baru selesai dibangun di Wonogiri, Jawa Tengah, menambah kapasitas baru 12.000 ekor ayam per jam, dari sebelumnya 1.500 ekor per jam sebelumnya.
Emma melanjutkan, perusahaan sedang membangun dua pabrik baru yang berlokasi di Cianjur dan Ngawi yang ditargetkan akan selesai pada akhir 2023.
“[Dua pabrik ini] diharapkan dapat menambah kapasitas baru sebanyak 24.000 ekor ayam per jam, hampir dua kali lipat dari total kapasitas campuran saat ini,” imbuh Emma.
Mempertimbangkan kinerja kuartal I/2022 yang di bawah perkiraan, Mirae mengurangi estimasi pendapatan tahun berjalan 2022 sampai 2023 setahun penuh, masing-masing 37 persen dan 49 persen.
“Kami menurunkan optimisme kami dan mengharapkan pertumbuhan yang lebih kuat akan dimulai pada tahun 2023,” pungkas Emma.
WMUU diberi rating trading buy dengan target harga saham Rp160. Metode perhitungan dilakukan dengan P/E multiple dengan target P/E tahun penuh 2022 sebesar 9,2 kali. Saat ini WMUU masih diperdagangkan pada 8,9 kali.
Pada sesi pertama perdagangan Selasa, (7/6/2022) saham WMUU sempat bergerak di kisaran 141-150, sebelum akhirnya parkir di zona merah dengan koreksi 2,07 persen atau setara 3 poin ke level 142.
Saham dengan kapitalisasi pasar Rp1,84 triliun ini mencatatkan volume penjualan 11,76 juta saham dengan nilai transaksi Rp1,69 miliar.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
