Bisnis.com, JAKARTA – PT Elnusa Tbk. (ELSA) anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina mengawali tiga bulan pertama 2022 dengan mencatatkan pertumbuhan yang positif pada kinerja keuangan kuartal I/2022.
Berdasarkan laporan keuangan sampai dengan 31 Maret 2022, anak usaha BUMN itu menunjukan kinerja yang solid dengan mencatatkan pertumbuhan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) sebesar Rp248 miliar, meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 yakni Rp227 miliar atau tumbuh sebesar 9 persen.
Ebitda tersebut diraih dari pendapatan usaha konsolidasi Perseroan sebesar Rp2,4triliun, tumbuh 34 persen (year on year/yoy) dibandingkan perolehan tahun lalu diperiode yang sama 2021 sebesar Rp1,8triliun.
“Pendapatan usaha konsolidasi ini dikontribusikan melalui segmen jasa distribusi & logistik energi sebesar 54 persen, jasa hulu migas 38 persen dan jasa penunjang 8 persen,” ungkap Corporate Secretary Elnusa, Asmal Salam dalam keterangan pers, dikutip Kamis (2/6/2022).
Pertumbuhan ini juga terefleksikan atas capaian laba kotor sebesar Rp200 miliar, meningkat signifikan 67 persen dibandingkan pada periode yang sama di 2021 yakni Rp120 miliar dan mencatatkan laba bersih sebesar Rp75 miliar.
Asmal Salam mengatakan pertumbuhan di kuartal I/2022 ini didorong oleh upaya manajemen dalam membangun fundamental yang kuat untuk pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis jangka panjang sebagai ‘Perusahaan Jasa Energi Terkemuka yang Memberikan Solusi Total’.
Baca Juga
Pertumbuhan ini juga ditopang dengan kembalinya mobilitas masyarakat yang mendorong peningkatan jasa distribusi dan logistik energi melalui daya beli BBM secara retail juga industri serta peningkatan produktivitas untuk jasa hulu migas pada pekerjaan survei seismic dan juga well services.
Asmal menambahkan, kinerja pada segmen Jasa Hulu Migas dan Jasa Distribusi dan Logistik Energi menjadi mesin pertumbuhan pendapatan Perseroan.
“Sepanjang 2022 ini, Elnusa fokus untuk mengakselerasi pertumbuhan produktivitas operasi pada segmen hulu migas atas proyek-proyek yang telah berjalan dari tahun 2021 diantaranya survei seismik 3D di sumatera, survei seismik 2D vibroseis sub-vulkanik jawa, peningkatan produktivitas pada jasa drilling, work over dan well services. Ini tidak terbatas pada kegiatan hulu migas sebagai bisnis inti namun juga berbagai kegiatan di hilir migas pada jasa distribusi dan logistik energi yang mengalami peningkatan volume penjualan BBM Inmar dan kenaikan volume thruput dari beberapa proyek Depo,” jelasnya.