Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mustika Ratu (MRAT) Sukses Balikkan Kerugian, Ini Strategi Mempercantik Kinerjanya

PT Mustika Ratu Tbk. (MRAT) tercatat membukukan kenaikan laba usaha sebesar 23,6 persen pada 2021 menjadi Rp15,7 miliar.
Jajaran direksi PT Mustika Ratu Tbk. (MRAT) melakukan paparan publik setelah RUPST 2020 dan RUPSLB 2021 pada Jumat (27/8/2021). /Mustika Ratu.
Jajaran direksi PT Mustika Ratu Tbk. (MRAT) melakukan paparan publik setelah RUPST 2020 dan RUPSLB 2021 pada Jumat (27/8/2021). /Mustika Ratu.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten fast moving consumer goods (FMCG) PT Mustika Ratu Tbk. (MRAT) membukukan peningkatan kinerja pada 2021. Setelah sempat menghadapi penurunan performa akibat pandemi yang menyebar pada 2020, perusahaan kini membidik pertumbuhan melalui empat lini bisnis utamanya.

Mengutip laporan keuangan perusahaan, penjualan bersih MRAT pada 2021 mencapai Rp326,8 miliar, tumbuh 2,6 persen dibandingkan dengan 2020 sebesar Rp318,4 miliar. Segmen produk perawatan diri menjadi kontributor terbesar dengan sumbangan 73,2 persen dari total pendapatan. Kategori jamu, produk kesehatan dan kosmetik menyusul dengan kontribusi total 26,8 persen.

MRAT tercatat membukukan kenaikan laba usaha sebesar 23,6 persen pada 2021 menjadi Rp15,7 miliar. Sementara itu, laba MRAT yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2021 sebesar Rp 358 juta, membaik dibandingkan dengan 2020 yang mencatat rugi Rp6,76 miliar.

Direktur Keuangan MRAT Jodi Andrea Suryokusumo mengungkapkan bahwa dua tahun lalu, ketika pandemi dimulai, bisnis kosmetik perusahaan terganggu karena masyarakat tidak keluar rumah, tidak memakai kosmetik dan memakai masker.

"Namun, kami melihat dari aset yang kami miliki, ternyata kami bisa memproduksi produk personal care dan health care, suplemen kesehatan, vitamin, dan kami bisa produksi hand sanitizer. Dengan itu kami malah selamat dan bisnis berhasil meningkat,” kata Jodi ketika ditemui Bisnis belum lama ini.

Lini bisnis kosmetik MRAT menjadi yang paling terimbas pandemi. Laporan keuangan 2020 memperlihatkan bahwa penjualan dari segmen ini hanya mencapai Rp41,32 miliar, turun signifikan dari posisi 2019 yang menyentuh Rp101,70 miliar.

Sementara itu, segmen bisnis lain justru memperlihatkan kenaikan, seperti produk kesehatan yang meningkat 9.782 persen menjadi Rp59,48 miliar pada 2020, dari hanya Rp601,89 juta pada 2019. Produk perawatan diri juga meningkat menjadi Rp301,44 miliar pada 2020, dari Rp281,16 miliar pada 2019.

“Dengan itu kami malah selamat dan bisnis berhasil meningkat dengan lini bisnis yang baru. Tadinya kita hanya jualan kosmetik, tetapi kini kami menambah segmen produk dan kanal distribusi penjualan. Dari yang awalnya tidak mengenal health medical channel, lalu kami bisa bekerja sama dengan Indofarma. Produk kami juga masuk ke Kimia Farma,” terangnya.

Upaya Mustika Ratu untuk mempercantik kinerja, kata Jodi, tak semata-mata dilakukan lewat belanja modal yang bombastis. Dia mengatakan perusahaan memanfaatkan aset perusahaan yang memiliki potensi untuk dioptimalisasi, salah satunya kapasitas pabrik untuk diutilisasi menghasilkan produk jamu-jamuan.

“Kami tidak investasi baru atau belanja modal di lini bisnis healthcare dan jamu, tetapi dengan mengoptimasi aset yang kami punya. Kami lakukan sedikit modifikasi,” kata Jodi.

Menghadapi 2022, Jodi menilai keempat lini bisnis perusahaan memiliki peluang untuk tumbuh, mengingat produk yang dihasilkan perusahaan masuk dalam kategori FMCG yang tetap positif permintaannya selama pandemi. Dia berharap tidak terjadi lonjakan kasus yang memicu pembatasan aktivitas masyarakat pada 2022, sebagaimana terjadi di 2020 dan 2021 dan memicu turunnya mobilitas dan ekonomi.

Jodi juga mengatakan Mustika Ratu akan melanjutkan strategi pengembangan melalui aset-aset perusahaan, seperti merek yang telah hadir selama puluhan tahun di Tanah Air dan kerja sama dengan Yayasan Puteri Indonesia.

“Kami punya aset brand, kami punya kerja sama dengan Yayasan Puteri Indonesia. Ini tidak dilihat sebagai capex tetapi lebih ke investasi juga. Bisnis kami tidak hanya sebatas urusan pabrik, kami adalah perusahaan dengan bisnis yang multidimensi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper