Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mantap! Emiten Farmasi Merck (MERK) Bagikan Dividen Rp107,5 Miliar

Jumlah dividen setara dengan 81,4 persen dari laba bersih Merck (MERK) yang mencapai Rp132 miliar tahun lalu.
Presiden Direktur PT Merck Tbk. (MERK) Evie Yulin dalam paparan publik, Rabu (25/5/2022).
Presiden Direktur PT Merck Tbk. (MERK) Evie Yulin dalam paparan publik, Rabu (25/5/2022).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi, PT Merck Tbk. (MERK) dalam RUPST menyetujui Perseroan membagikan final dividen tahun buku 2021 sejumlah Rp107,5 miliar atau Rp240 per lembar saham.

Presiden Direktur PT Merck Tbk Evie Yulin mempercayai capaian positif dan rebound merupakan hasil kolaborasi bersama dengan pemangku kepentingan sepanjang 2021.

"Perseroan berupaya agar tetap bertumbuh menjadi perusahaan sains dan teknologi di bidang kesehatan yang unggul dan berkontribusi optimal bagi tercapainya tujuan keberlanjutan. Untuk itu, Perseroan menjalankan banyak inisiatif strategis yang terbukti berhasil mempertahankan pangsa pasar, khususnya selama masa pandemi yang memaksa dunia melakukan transformasi digital lebih cepat,” katanya, Rabu (25/5/2022).

Emiten berkode MERK ini kembali mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang kuat di tahun 2021. Perseroan mencatatkan kenaikan laba bersih 83 persen menjadi sebesar Rp132 miliar. Kenaikan laba ini ditopang oleh lonjakan pendapatan 62 persen menjadi sebesar Rp1 triliun dari Rp656 miliar pada 2020. Selain itu, perseroan juga mencatat perbaikan efisiensi operasional. 

RUPST menyetujui bahwa Perseroan membagikan final dividen untuk tahun buku 2021 sejumlah Rp107,5 miliar atau sejumlah Rp 240 per lembar saham. Jumlah ini setara dengan 81,4 persen dari laba bersih tahun lalu.

Total aset, liabilitas dan ekuitas perseroan pada 2021 tercatat masing-masing Rp1 triliun, Rp342 miliar dan Rp684 miliar, masing-masing naik 10 persen, 8 persen dan 12 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, rasio lancar tercatat 2,71, liabilitas terhadap ekuitas 0,5, liabilitas terhadap aset 0,33. Rasio profitabilitas terjaga dengan marjin laba kotor 37,46 persen, ROA naik menjadi 12,83 persen dari 7,73 persen dan ROE naik menjadi 19,25 persen dari 11,74 persen.

Divisi Healthcare melewati tahun kedua masa pandemi 2021 dengan pencapaian 18 persen di atas target dan bertumbuh sebesar 23,3 persen. Dari sisi penjualan, Divisi Obat-Obatan Resep mencapai realisasi mencapai Rp594 miliar sehingga berkontribusi 56 persen terhadap total pendapatan Perseroan.

Berlanjutnya pandemi di tahun 2021 membuat Divisi Plant Perseroan kembali harus menghadapi tantangan besar pada aspek kesehatan dan keselamatan karyawan dan lingkungan (K3L), dimana protokol kesehatan ketat harus diberlakukan, sementara target produksi dinaikan.

Kendala lain yang harus diatasi adalah terbatasnya jumlah personel dan adanya hambatan logistik selama puncak pandemi. Dalam upaya menghadapi tantangan tersebut, Divisi Plant tetap mampu menggunakan 90 persen kapasitas dan berhasil melampaui target produksi sebesar 892 juta tablet atau 106,2 persen dari target 840 juta tablet. Komposisi produksi adalah 90 persen produk solid dan 10 persen produk liquid dan semi solid.

Sementara itu, perbandingan volume ekspor dan domestik di tahun 2021 meningkat menjadi 58 persen dan 42 persen dibandingkan volume ekspor dan domestik sebesar 52 persen dan 48 persen pada 2020. Capaian ini menunjukkan tingginya realisasi ekspor bagi produk-produk Perseroan pada 2021.

Konsistensi Perseroan dalam merealisasikan program-program pemantauan dan pengelolaan lingkungan dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan sekitarnya, Plant Merck di Pasar Rebo, Jakarta, kembali dianugerahi sertifikat PROPER Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan selama 5 tahun berturut-turut.

Lini usaha Bahan Baku Obat (BBO) yang merupakan residual dari bisnis chemical milik Merck KGaA sebagai Principal dengan dijalankan oleh PT Merck Chemicals and Life Sciences menunjukkan kinerja positif di 2021, yakni tumbuh 21 persen menjadi sebesar Rp94 miliar dari Rp78 miliar di tahun sebelumnya.

Namun demikian, kontribusi BBO terhadap total pendapatan Perseroan menurun, dari 12 persen di tahun 2020 menjadi 9 persen di tahun 2021 karena Perseroan tetap fokus meningkatkan bisnis Healthcare dan kegiatan ekspor yang dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper