Bisnis.com, JAKARTA — PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) baru menyerap30 persen anggaran belanja modal atau capex sepanjang kuartal I/2022, senilai Rp151 miliar dari total alokasi Rp508 miliar.
Direktur Utama Antam Nico Kanter menyebutkan bujet capex pada kuartal I/2022 senilai Rp508 miliar. Namun, serapannya masih rendah sekitar 30 persen atau Rp151 miliar.
"Kita akan push, pasti akan catch up untuk sisa tahun ini," ungkap Nico dalam konferensi pers, Selasa (24/5/2022).
Direktur Operasi dan Produksi Antam I Dewa Wirantaya melanjutkan, secara garis besar umumnya di kuartal I/2022 persiapan capex untuk engineering dan teknis, kajian, dan sebagainya sehingga penyerapan capex memang akan berkurang.
Ada beberapa proyek yang berkaitan dengan capex di antaranya, yang saat ini sedang dalam progres berkaitan dengan smelter di Halmahera dan fasilitas pendikung lainnya.
Adapun, perincian realisasi capex pada kuartal I/2022 ialah operating capex Rp30 miliar, berkaitan dengan joint venture (JV) Rp104 miliar, investasi lainnya Rp17 miliar.
Baca Juga
Pada tahun 2022, ANTM terus berkomitmen melanjutkan proyek pengembangan strategis perusahaan. Pabrik feronikel berkapasitas 13.500 TNi per tahun di Halmahera Timur beserta dengan infrastruktur pendukung pabrik telah memasuki fase konstruksi proyek pada Maret 2022.
ANTM dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga telah melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) terkait pengadaan pasokan listrik Smelter Feronikel Halmahera Timur di Maluku Utara untuk periode 30 tahun ke depan.
Terkait dengan inisiatif pengembangan hilirisasi nikel untuk baterai kendaraan listrik, pada April 2022, ANTM bersama-sama PT Industri Baterai Indonesia (Indonesia Battery Corporation (IBC)), dan PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd (CBL) telah melakukan penandatanganan Framework Agreement terkait insiatif pengembangan untuk inisiatif proyek baterai kendaraan listrik (EV battery) terintegrasi. Antam dan IBC juga menandatangani perjanjian serupa dengan LG Energy Solution.