Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KKN di Desa Penari Tembus 7 Juta Penonton, Berapa Keuntungan MD Pictures?

Film garapan MD Pictures KKN di Desa Penari berhasil meraih lebih dari 7 juta penonton setelah 19 hari tayang dan menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Poster film KKN di Desa Penari/MD Pictures
Poster film KKN di Desa Penari/MD Pictures

Bisnis.com, JAKARTA - Film garapan PT MD Pictures Tbk. (FILM), KKN di Desa Penari berhasil meraih lebih dari 7 juta penonton setelah 19 hari tayang dan menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa.

Produser film sekaligus Direktur Utama MD Pictures Manoj Punjabi menyampaikan ucapan terima kasih kepada penonton yang turut menyaksikan film KKN di Desa Penari, sebab film yang disutradarai Awi Suryadi ini tembus tujuh penonton dan menjadi film terlaris sepanjang masa.

“Badarawuhi toh bikin kaget. Aku kaget lho saya baru mau bilang 7 juta, Badarawuhi keluar,” kata Manoj dikutip dalam Instagram @mdpictures_official, Jumat (20/5/2022).

Pengumuman ini disampaikan langsung produser KKN di Desa Penari di akun Instagram miliknya sekaligus akun official filmnya.

"Saya sangat bersyukur karena film KKN di Desa Penari mendapatkan sambutan yang luar biasa. Berkat dukungan kalian film KKN di Desa Penari sudah tujuh juta penonton," kata Manoj Punjabi.

Menurut catatan Bisnis, bujet produksi dari film KKN di Desa Penari pun tidak main-main untuk proses penggarapannya. Penyebabnya, Manoj pernah membeberkan biaya produksi film ini sebesar Rp15 miliar yang belum termasuk biaya promosi. 

"Dulu [proses penggarapan film] itu bujetnya sekitar Rp15 miliar, itu untuk production. Belum termasuk biaya marketing yang juga tinggi," katanya.

Sebelumnya, saat diwawancarai oleh Bisnis, Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf juga menyampaikan cara sederhana untuk mengecek jumlah pendapatan sebuah produksi film Indonesia.

Dia menjelaskan, produser mendapatkan jatah rata-rata Rp 15.000 untuk satu lembar tiket bioskop yang terjual. Angka itu itu kemudian dikalikan dengan jumlah penonton filmnya untuk memperoleh pendapatan dari film tersebut.

"Pendapatan sudah bisa dicek dari angka jumlah penonton. Produser dapat Rp 15.000. Jadi kalau film seperti Warkop DKI yang 6,8 juta penontonnya, itu dikali Rp 15.000, berapa? Ratusan miliar kan," katanya dalam wawancara di sela acara Indonesia Film Business Outlook 2019 di Artotel, Jakarta Pusat, Kamis (13/9/2018).

Alhasil, apabila melakukan kalkulasi secara mandiri setelah film KKN di Desa Penari ini tembus 7 juta penonton di bioskop, maka untuk keuntungan yang diperoleh produser untuk setiap tiket di bioskop adalah Rp15.000 sehingga total bruto atau pendapatan kotor yang diperoleh adalah Rp7 juta x Rp17.000 = Rp105 miliar. 

Selanjutnya, dari keuntungan tersebut akan dikurangi biaya produksi Rp15 miliar dan biaya promosi yang ditaksir di angka Rp10 miliar, maka Rp105 miliar dikurangi Rp25 miliar adalah Rp80 miliar.

Manoj pun menyampaikan, belum bisa memperkirakan jumlah pendapatan yang diterima dari hasil pemutaran filmnya. Namun, dirinya mengaku jumlah tersebut sudah menutupi ongkos produksi.

"Kalau masalah pendapatan saya rasa bisa kira-kira di kalkulasikan sendiri. Harga tiket yang paling murah sekitaran Rp40.000—45.000 jika dikalikan dengan 6 juta saja sudah berapa. Namun, ini bukan hanya keuntungan untuk MD Picture saja, tetapi juga untuk bioskop dan perfilman Indonesia," pungkasnya pada acara Power Breakfast IDX Channel di Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Pada penutupan perdagangan Jumat (20/5/2022), saham FILM naik 7,84 persen atau 100 poin menjadi Rp1.375. Sebulan terakhir, saham MD Pictures naik 32,21 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper