Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Menguat Ikuti Wall Street, Bagaimana dengan IHSG?

Indeks Nikkei 225, Topix, Kospi, dan Straits Times menguat pada awal perdagangan hari ini.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022).  Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia terpantau menguat pada awal perdagangan hari ini, Rabu (18/5/2022), seiring dengan penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) kemarin.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Nikkei 225 Jepang terpantau naik 1,09 persen ke 26.950,94, sedangkan indeks Topix menguat 1,05 persen.

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,29 persen dan indeks FTSE Straits Times Singapura menguat 0,62 persen.

Bursa AS menguat sejalan dengan laju bursa saham AS pada perdagangan Selasa. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 1,34 persen ke 32.654,59, sedangkan indeks S&P 500 naik 2,02 persen ke 4.088,85 dan Nasdaq Composite menguat 2,76 persen ke 11.984,52.

Indeks saham China yang terdaftar di AS naik lebih dari 5 persen pada hari Selasa. Pejabat tinggi ekonomi China memberikan dukungan publik yang tidak biasa untuk perusahaan platform digital, menunjukkan bahwa Beijing mungkin akan menghentikan tindakan keras teknologi.

Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury AS tetap menguat setelah Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan The Fed "tidak akan ragu" untuk memperketat kebijakan di luar netral untuk mengekang inflasi.

Sentimen investor sedikit terdorong karena penjualan ritel AS yang kuat dan data output pabrik, serta ekspansi kawasan euro yang lebih kuat dari perkiraan.

Powell mengatakan bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sampai ada bukti "jelas dan meyakinkan" bahwa inflasi mereda. Pernyataan di acara langsung Wall Street Journal ini menjadi salah satu yang paling hawkish sejauh ini.

“Ini adalah salah satu pasar paling menantang yang pernah saya jalani dalam karir saya,” ujar manajer portofolio pendapatan tetap MFS Investment Management Henry Peabody, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (18/5/2022).

“Saya menduga pada titik waktu tertentu kita akan menghadapi tantangan likuiditas pasar,” lanjutnya.

Sejalan dengan bursa Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatannya hari ini.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan kenaikan yang dialami dalam pergerakan IHSG kemarin masih bersifat teknikal rebound, setelah melemah 5 sesi beruntun pada pekan lalu.

"Masih minimnya sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG turut mempengaruhi pergerakan IHSG, sehingga dalam jangka pendek IHSG masih akan bergerak sideways," paparnya dalam publikasi riset, dikutip Rabu (18/5/2022).

Namun, pasca rilis data perekonomian yang menunjukkan kondisi perekonomian berada dalam keadaan stabil serta masih tercatatnya capital inflow dapat menjadi penunjang bagi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

Sementara itu, analis Samuel Sekuritas Indonesia William Mamudi menyampaikan IHSG tengah menguji support di 6,530 dan rebound. Potensial konsolidasi selama level support bertahan.

"Untuk hari ini Analis Teknikal menyukai saham INCO, FILM, STAA dengan rating trading buy, BNBA dengan rating trading sell," paparnya dalam publikasi riset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper