Bisnis.com, JAKARTA - Emiten infrastruktur, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengestimasikan pendapatan dan penjualan hingga kuartal I/2022 tumbuh 30,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Tren pertumbuhan kinerja operasional pada 2021 berlanjut pada kuartal I/2022 yang membuat perkiraan pendapatan pada 3 bulan pertama 2022 ini tumbuh 30,4 persen menjadi Rp188,6 miliar dari Rp144,6 miliar pada periode yang sama 2021.
Perseroan mencatatkan rata-rata kendaraan yang melintas perhari di sektor bisnis tolnya meningkat. Pada kuartal I/2022 rata-rata lalu lintas per hari meningkat 19,1 persen menjadi 171.600 kendaraan dari 144.100 kendaraan pada kuartal I/2021.
Selanjutnya, dari bisnis pengelolaan air terjadi peningkatan 13,1 persen dari 21,9 juta liter per hari menjadi 24,8 juta liter per hari pada kuartal I/2022.
Dari lini bisnis energi baru terbarukan, penjualan meningkat 7 persen dari 17,6 megawatt per jam menjadi 18,8 megawatt per jam pada 3 bulan 2022.
Direktur Utama Nusantara Infrastructure Ramdani Basri mengungkapkan kegiatan usahanya masih berada di tengah kondisi kondisi perekonomian yang dinamis, baik di tingkat global maupun domestik.
Baca Juga
"Meski demikian, manajemen telah melakukan analisis skenario terhadap pemulihan ekonomi atas dampak pandemi tersebut dengan melakukan sejumlah langkah di antaranya mempertahankan prioritas perlindungan keselamatan dan pengelolaan karyawan di masa pandemi sebagai salah satu aset yang dapat memberikan kontribusi optimal kepada pemangku kepentingan," katanya dalam paparan publik, Rabu (18/5/2022).
Langkah selanjutnya yakni dengan melakukan pengelolaan sumber daya untuk penyelesaian sejumlah proyek strategis sesuai dengan rencana usaha.
Pada 2022, emiten berkode META ini fokus dalam beberapa proyek di antaranya, pengembangan Proyek Bintaro Serpong Damai (BSD Business Development) yakni Proyek Penanganan Banjir dan Konstruksi Weaving Area di Tol BSD yang sudah dimulai, Proyek Jalan Tol Cikunir – Ulujami (JORR Elevated) yang saat ini dalam tahap evaluasi dokumen penawaran serta Konstruksi Jalan Akses Tol Makassar New Port (Tahap I dan II).
Pada 7 Februari 2022, Peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port (MNP) telah diselenggarakan. Jalan Akses Tol Makassar New Port diharapkan akan mendukung operasional Pelabuhan Makassar New Port memiliki proyeksi kapasitas sebanyak 900 ribu Teus pada tahun 2023.
Di samping itu, kehadiran tol ini juga dapat memicu pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitar, serta meningkatkan pemerataan hasil pembangunan yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat Sulawesi Selatan.
"Tak hanya itu, Kehadiran Tol MNP ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, distribusi logistik dan memperlancar jalur ekspor dan impor serta menjadi salah satu solusi dalam mengurai kemacetan bagi angkutan barang atau logistik dengan akses langsung dari dan menuju ke MNP," katanya.
Sementara itu, segmen usaha Air Bersih, perseroan telah mengoperasikan tiga instalasi pengolahan air bersih atau Water Treatment Plant (WTP) dengan total kapasitas 2.025 liter/detik melalui PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) yang terletak di Serang, Banten; PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) di Medan, Sumatera Utara; dan PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM) di Cikokol, Tangerang, Banten.
Air bersih yang dihasilkan ketiga WTP tersebut kemudian disalurkan melalui Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) setempat untuk memenuhi kebutuhan industri dan perumahan, sekaligus mendukung program pemerintah dalam menanggulangi krisis air bersih yang berkembang di Indonesia.
Perseroan juga tengah melakukan beberapa kajian pra studi kelayakan untuk Proyek Kota Manado & Bitung serta sudah memasuki tahap final di proyek air bersih yang akan melayani beberapa wilayah dan kawasan industri di Indonesia, menambah portofolio menggunakan teknologi non-chemical.
Untuk sektor energi terbarukan, META terus menargetkan untuk dapat mengembangkan bisnisnya di bidang pembangkit listrik, khususnya energi terbarukan (EBT) seperti pembangkit tenaga air, biomassa, surya, dan sampah di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini dilakukan dengan mencari peluang-peluang untuk investasi, baik pada pembangkit yang belum operasi, maupun yang sudah beroperasi.
Sejak tahun 2021, Perseroan juga telah mulai melaksanakan proyek solar PV. Sampai dengan bulan April 2022, Perseroan telah menyelesaikan 3 proyek Solar PV Residential dengan total kapasitas 60.6 kWp yang berpotensi mengurangi emisi CO2 sekitar 26 ton per tahun dan sejak itu dilanjutkan dengan beberapa proyek solar PV lainnya.
Berbagai proyek tersebut merupakan bentuk komitmen kami untuk mendukung Pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.