Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pencipta Terra Luna, Do Kwon Patah Hati Saat Aset Kripto Miliknya Anjlok

Luna, yang pada awal April lalu bernilai hampir US$120 jatuh secara dramatis minggu ini dan diperdagangkan sekitar 0,03 sen.
Ni Luh Anggela
Ni Luh Anggela - Bisnis.com 14 Mei 2022  |  12:31 WIB
Pencipta Terra Luna, Do Kwon Patah Hati Saat Aset Kripto Miliknya Anjlok
Ilustrasi aset kripto Bitcoin, Ether, dan Altcoin - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -Pencipta aset kripto Terra Luna, Do Kwon mengatakan bahwa dirinya patah hati, setelah nilai aset kripto ciptaannya anjlok minggu ini.

Dalam utas tweetnya, Do Kwon mengatakan bahwa beberapa hari terakhir, dia menghabiskan waktunya dengan menelpon berbagai anggota komunitas mengenai token yang kehilangan semua nilainya itu.

Luna, yang pada awal April lalu bernilai hampir US$120 jatuh secara dramatis minggu ini dan diperdagangkan sekitar 0,03 sen.

"Saya masih percaya bahwa ekonomi yang terdesentralisasi layak mendapatkan uang desentralisasi – tetapi jelas bahwa $UST dalam bentuknya saat ini tidak akan menjadi uang itu," kata Do Kwon melalui akun Twitternya, melansir CoinDesk, Sabtu (14/5/2022).

TerraUSD (UST), sebuah stablecoin yang nilainya seharusnya tetap pegged terhadap dolar, kini kehilangan peg itu awal pekan ini dan tidak pernah pulih.

Dalam unggahan sebelumnya, Do Kwon mengakui stablecoin Terra tidak dapat dipulihkan.

“Sementara ekonomi yang terdesentralisasi memang membutuhkan uang yang terdesentralisasi, UST telah kehilangan terlalu banyak kepercayaan dengan penggunanya untuk memainkan peran tersebut,” kata Do Kwon, menambahkan, dia tidak menjual Luna atau UST miliknya selama 'insiden' tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bitcoin Kripto Terra LUNA
Editor : Novita Sari Simamora

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top