Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup terus di zona merah sepanjang pekan pasca Lebaran ini. Perdagangan hari terakhir pekan ini, Jumat (13/5/2022) diperkirakan bakal melengkapi indeks pekan ini di zona merah.
Kemarin, IHSG parkir pada posisi 6.599,84 atau melemah 3,17 persen. Sepanjang hari, IHSG bergerak pada rentang 6.576-6.802.
Tercatat, 97 saham menguat, 480 saham melemah dan 112 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign sell Rp712,3 miliar.
Analis OCBC Sekuritas Hendry Andrean mengungkapkan saham-saham di Asia-Pasifik tampaknya akan dibuka lebih rendah pada hari Jumat, karena investor terus berhati-hati terhadap inflasi dan prospek ekonomi global.
Kekhawatiran atas inflasi dan prospek ekonomi telah membebani sentimen investor global dalam beberapa hari terakhir, dengan aset berisiko seperti saham teknologi dan cryptocurrency terpukul.
Secara teknikal, lanjutnya, IHSG diperkirakan netral dengan membentuk black candle dengan volume naik tetapi W%R-nya terlihat oversold (R: 6.816 | S: 6.484).
Baca Juga
Rekomendasi saham di antaranya MIKA dengan rating spec buy, teknikalnya membentuk white candle dengan volume naik dan momentum naik di histogramnya (R: 3.000 | S: 2,610 – Entry: 2,690-2,740).
Selanjutnya, ADRO mendapatkan rating hold karena Candle Doji dengan volume naik sementara harga mampu bertahan di atas 2.980 (R: 3.460 | S: 2.980 – Entry: 2.980-2.990).
Selanjutnya, saham ANTM mendapatkan rating Buy On Weakness membentuk black candle dengan volume lebih rendah sementara W%R-nya terlihat oversold (R: 2.550 | S: 2.270 – Entry: 2.270-2.280).
Kemudian, saham MDKA mendapatkan rekomendasi Buy On Weakness membentuk black candle dengan volume naik tetapi W%R-nya terlihat oversold (R: 5.075 | S: 4.340 – Entry: 4.340-4.420).
Terakhir saham IATA disematkan rating hold membentuk black candle dengan volume lebih rendah sementara harga mampu bertahan di atas 208 (R: 292 | S: 208 – Masuk: 208-210).
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.