Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada perdagangan sesi pertama pasca libur lebaran hari ini, Senin (9/5/2022). Namun, ada sentimen positif dari data ekonomi PDB yang kembali ke atas level 5 persen.
IHSG parkir pada posisi 6.948,31 atau melemah 3,88 persen pada sesi I. Sepanjang sesi pertama, IHSG bergerak pada rentang 6.896,99 - 7.156,48.
Tercatat, 151 saham menguat, 421 saham melemah dan 117 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign sell Rp1,64 triliun.
Investor asing tercatat melego saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp784,8 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini.
Menyusul dibelakangnya adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp485,7 miliar dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (BBCA) sebesar Rp210,9 miliar.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menjelaskan selama Bursa Indonesia tutup merayakan Hari Raya Lebaran, terjadi pergerakan yang cukup dinamis, indeks di Wall Street diwarnai tekanan jual seperti: DJIA turun 1,21 persen dan indeks Nasdaq turun lebih dalam sekitar 2,74 persen sementara EIDO turun sekitar 0,72 persen.
Baca Juga
Turunnya sejumlah indeks ini berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di awal pekan ini.
Sentimen negatif bagi perdagangan Senin ini juga datang dari naiknya yield obligasi AS hampir semua tenor meresponse naiknya FFR sebesar 50 bps seperti tenor 10 tahun naik ke level 3,142 persen serta turunnya harga beberapa komoditas seperti CPO turun 6,02 persen dan nikel 8,61 persen.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2022 mencapai 5,01 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I/2022 atas dasar harga berlaku mencapai Rp4.513 triliun, sementara berdasarkan harga konstan mencapai Rp2.819,6 triliun.
“Tingginya pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2022 selain karena pulihnya aktivitas masyarakat juga karena ada low based effect pada kuartal I/ 2021,” katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (7/2/2022).