Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kelapa sawit, PT Cisadane Sawit Raya Tbk. (CSRA) mencatatkan penurunan produksi untuk produk minyak kelapa sawit (CPO) sepanjang kuartal I/2022 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan produksi sampai dengan Maret 2022, emiten bersandi saham CSRA ini mencatatkan produksi kebun inti sebayak 68.229 ton. Jumlah ini turun dari tahun lalu sebanyak 71.408 ton.
Adapun, di pabrilnya CSRA membukukan produksi CPO sebanyak 7.178 ton pada kuartal pertama 2022, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 9.062 ton.
Pada 2021 sendiri, CSRA membukukan kinerja yang cukup memuaskan dengan pendapatan sebesar Rp895,87 miliar, meningkat 47,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Peningkatan pendapatan penjualan sepanjang 2021 terutama dipicu oleh tren positif kenaikan harga jual rata-rata (ASP) kelapa sawit, diiringi dengan peningkatan volume produksi tandan buah segar (TBS) dan inti sawit (PK).
Baca Juga
Adapun. CSRA mencatat laba kotor pada 2021 menguat menjadi Rp507,73 miliar, atau tumbuh 90,9 persen dibandingkan dengan 2020 sebesarRp 265,93 miliar.
Dengan memanfaatkan efisiensi CSRA berhasil mencetak kenaikan laba bersih hingga empat kali lipat menjadi Rp260,26 miliar atau lebih tinggi 314,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp62,85 miliar.