Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wintermar (WINS) Tambah Kapal Baru, Eksplorasi Sumur Minyak Baru Marak

Selama kuartal I/2022, Wintermar Offshore Marine (WINS) membeli tambahan 4 kapal, yang terdiri atas satu PSV, 2 unit 5.000 BHP AHTS dan 1 unit 6.000 BHP AHTS.
Kapal Winposh Ready, salah satu armada tipe Anchor Handling Tug Supply milik PT Wintermar Offshore Marine Tbk./wintermar.com
Kapal Winposh Ready, salah satu armada tipe Anchor Handling Tug Supply milik PT Wintermar Offshore Marine Tbk./wintermar.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten angkutan laut, PT Wintermar Offshore Marine Tbk. (WINS) menargetkan kinerja yang lebih baik pada 2022 seiring meningkatnya prospek pengeboran minyak lepas pantai yang baru.

Investor Relations Wintermar Offshore Marine Pek Swan Layanto menjelaskan perusahaan telah memulai rencana belanja modal pada kuartal IV/2021 dan hingga saat ini telah mengakuisisi total 6 kapal mulai dari 5000BHP AHTS hingga platform supply vessels.

Selama kuartal I/2022, emiten berkode WINS ini membeli tambahan 4 kapal, yang terdiri atas satu PSV, 2 unit 5.000 BHP AHTS dan 1 unit 6.000 BHP AHTS.

Dua dari kapal-kapal ini sedang dimodifikasi untuk diaktifkan kembali sementara dua lainnya sedang dalam kontrak dan memberikan kontribusi pendapatan.

"Setelah docking dan pengaktifan kembali, kapal-kapal ini akan siap beroperasi pada pertengahan kuartal II/2022, tepat pada saat mengantisipasi peningkatan permintaan terkait kampanye pengeboran yang dimulai pada pertengahan 2022," paparnya dalam keterangan, Jumat (29/4/2022).

Di Asia, ada proyek yang dimulai di Thailand, Malaysia, Brunei, dan India yang membutuhkan kapal pendukung bernilai lebih tinggi.

Tarif sewa masih terkendala di Indonesia karena rendahnya anggaran yang ditetapkan tahun lalu, tetapi beberapa proyek yang tertunda saat ini diharapkan bisa beroperasi dalam beberapa bulan mendatang.

"Kami optimistis bahwa pemulihan pengeboran yang telah lama ditunggu-tunggu sedang berlangsung," katanya.

Adapun, nilai kontrak yang dimiliki WINS pada akhir Maret 2022 sebesar US$ 64juta.

Pek Swan melanjutkan setelah lonjakan tajam, pelepasan cadangan minyak strategis oleh AS dan revisi penurunan permintaan minyak 2022 yang timbul dari lockdown Covid-19 di China telah memunculkan tekanan pada harga minyak.

Dengan harga minyak mentah Brent menetap di sekitar US$100/barrel, dan sanksi terhadap minyak Rusia, ada insentif besar untuk eksplorasi minyak.

Di Asia, ada permintaan yang lebih kuat layanan minyak karena proyek pengeboran baru telah diumumkan. Di Indonesia, Pertamina telah mengumumkan rencana mengebor 29 sumur eksplorasi dan 813 sumur pengembangan pada 2022, sementara perusahaan minyak swasta juga merencanakan kampanye pengeboran.

Pada 2021, investasi lepas pantai global di exploration, procurement and construction (EPC) tumbuh 200 persen secara tahunan menjadi US$42 miliar dan dengan kejadian invasi Ukraina, maka investasi di 2022 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper