Bisnis.com, JAKARTA — Emiten barang consumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) mempertahankan rasio alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) di rentang 2–2,5 persen dari turnover dalam satu tahun. Capex akan digunakan untuk investasi dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis.
"Capex dipakai untuk ekspansi manufaktur kita, untuk kategori-kategori produk yang mengalami pertumbuhan," kata Direktur Customer Operation PT Unilever Indonesia Tbk. Enny Hartati Sampurno dalam konferensi pers, Kamis (28/4/2022).
Belanja modal juga akan dipakai untuk modernisasi peralatan-peralatan di pabrik. Perusahaan juga berencana memakai dana yang dialokasikan untuk investasi pada infrastruktur pendukung usaha, salah satunya pada kabinet es krim.
"Untuk sumber dana dari laba dan dari working capital management," katanya.
Unilever berhasil menaikkan laba bersih pada kuartal I/2022 menjadi Rp2,02 triliun, 19,02 persen lebih tinggi dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp1,69 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Kenaikan laba sejalan dengan naiknya penjualan bersih UNVR sebesar 5,40 persen yoy menjadi Rp10,8 triliun pada kuartal I/2022.
Baca Juga
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menyebutkan kenaikan kinerja perusahaan didorong oleh performa divisi food, beverage, personal care, dan Unilever Foods Solution (UFS).
Merek Royco, Bango dan Buavita menjadi penopang utama pertumbuhan divisi food and beverage. Demikian juga halnya dengan divisi personal care atau perawatan tubuh yang membukukan pertumbuhan penjualan didorong oleh kinerja yang kuat dari kategori oral care dan deodorant.