Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Rumah Sakit grup Lippo, PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) mencetak penurunan pendapatan pada kuartal I/2022 seiring dengan melandainya kasus Covid-19 pada 3 bulan pertama tahun ini.
Mengutip keterbukaan informasi, Kamis (28/4/2022), emiten berkode SILO ini mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp1,74 triliun pada kuartal I/2022 turun 8,7 persen dibandingkan dengan kuartal I/2021 yang sebesar Rp1,91 triliun.
Posisi EBITDA pun turut tergerus 15,4 persen menjadi Rp409 miliar dari Rp483 miliar. Walhasil, laba bersih SILO anjlok 32,1 persen menjadi Rp102 miliar pada kuartal I/2022 dari dari Rp150 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Presiden Direktur Siloam International Hospitals Darjoto Setyawan mengungkapkan kinerja Siloam tetap kuat pada kuartal I/2022. Perusahaan melaporkan pencapaian finansial dan operasional yang kuat, terutama di situasi seperti sekarang ini.
"Seiring dengan meredanya pandemi Covid-19, kami semakin fokus untuk menjalankan berbagai macam inisiatif pertumbuhan. Siloam terus berinvestasi meningkatkan kemampuan medis kami selama pandemi dan kami berhasil melangkah maju di tahun 2022," jelasnya, Kamis (28/4/2022).
Penurunan pendapatan tersebut terjadi karena pertumbuhan bisnis non-Covid Siloam tetap stabil selama periode 1Q2022 meskipun terdampak oleh varian Omicron. Pertumbuhan pendapatan pada periode ini bisa lebih kuat apabila tidak ada varian Omicron.
Baca Juga
Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit cukup rendah pada varian Omicron, pendapatan dari KMK atau reimbursement pemerintah atas perawatan pasien Covid-19 berkontribusi 2,9 persen dari total pendapatan 3 bulan 2022 ini dibandingkan dengan 18,3 persen pada kuartal I/2021.
Meskipun demikian, hal ini tetap berdampak terhadap penurunan volume pasien pada Februari 2022. Namun, hal ini dilanjutkan dengan pemulihan yang cepat jumlah kunjungan pada Maret dan diharapkan peningkatan ini akan terus berlanjut.
Volume pasien Siloam tetap meningkat dengan stabil pada kuartal I/2022. Jumlah pasien rawat inap mencapai lebih dari 51.000 pasien, meningkat 26,2 persen dibandingkan dengan kuartal I/2021.
Inpatient Days tercatat sebanyak 180.000 pada tetap stabil dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, meskipun volume pasien Covid-19 pada tahun 2022 jauh lebih rendah.
Pada kuartal I/2022, jumlah pasien rawat jalan Siloam mencapai sekitar 699.000 pasien, meningkat 28,3 persen dibandingkan dengan kuartal I/2021.
Meskipun varian Omicron di bulan Februari berdampak terhadap volume pasien; jumlah pasien rawat inap, hari rawat inap, dan pasien rawat jalan lebih tinggi masing-masing 3,3 persen, 4,2 persen, dan 1 persen dibandingkan dengan 3 bulan pertama tahun lalu. Jumlah pasien rawat inap dan pasien rawat jalan pada kuartal ini lebih tinggi dibandingkan dengan 7 kuartal sebelumnya.
Pada kuartal I/2022, pasien private berkontribusi sekitar 82 persen terhadap pendapatan Siloam dibandingkan dengan hanya 70 persen pada periode yang sama tahun lalu dan total pendapatan pasien private meningkat 9 persen dari tahun ke tahun.
Bahkan dengan lonjakan Omicron yang menyebabkan penurunan volume pasien pada Februari, kontribusi pasien private terhadap pendapatan berada pada level yang sama seperti pada kuartal IV/2021.