Bisnis.com, JAKARTA - Investor kawakan Lo Kheng Hong mengakui dirinya selalu menjadi value investor di pasar modal dan tidak melakukan trading.
Pak Lo, sapaan akrabnya, mengatakan trading hanya akan menghasilkan uang receh dibandingkan dengan menyimpan saham.
"Saya dari dulu sudah jadi value investor, tidak trading. Karena kalau kita trading, yang kita dapat uang receh. Tetapi, kalau kita beli dan simpan, kita hold, akan dapat uang besar," kata Lo Kheng Hong dalam launching buku dan talkshow dengan Lo Kheng Hong, Sabtu (23/4/2022).
Menurutnya, aksi membeli dan menyimpan saham akan membuat investor kaya. Sebaliknya, aksi trading, apalagi scalping, hanya akan memperkaya pihak sekuritas.
"Kalau buy and hold, kita akan kaya. Tetapi kalau kita trading, apalagi scalping, yang kaya sekuritasnya," tutur Lo Kheng Hong.
Lebih lanjut, Lo Kheng Hong bercerita di beberapa tahun pertama masuk ke pasar modal dirinya selalu gagal. Apalagi 30 tahun yang lalu terdapat kebijakan tight money policy yang membuat harga-harga saham turun.
Baca Juga
Kebijakan tersebut membuat investasi Lo Kheng Hong selama tiga tahun pertama di pasar modal mengalami kerugian.
"Akhirnya Tahun 1993 tight money policy itu dilepas, dilonggarkan, harga-harga saham naik dan saya mendapatkan keuntungan besar," ucapnya