Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun 2022, Astra International (ASII) Sasar Peluang Bisnis di 5 Sektor Ini

Astra International (ASII) cenderung terbuka melihat semua peluang investasi sesuai hasil analisa.
Karyawan melintas di depan logo PT Astra International Tbk./Bloomberg - Dimas Ardian
Karyawan melintas di depan logo PT Astra International Tbk./Bloomberg - Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten induk konglomerasi Astra, PT Astra International Tbk. (ASII) menyasar peluang bisnis baru di sejumlah sektor yang potensial, mulai dari kesehatan, hingga energi baru terbarukan (EBT).

Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro menjelaskan pandangan investasi Astra tidak pernah dalam jangka pendek dan biasanya mengambil horizon 3-5 tahun, bergantung pada prosesnya.

Secara prinsip, emiten berkode ASII ini terbuka melihat semua peluang sesuai hasil analisa. Prinsip utama yang diambil yakni orientasi peningkatan nilai Astra secara jangka panjang.

"Kemudian, apakah Astra bisa berkontribusi ke bisnis baru tersebut, bagaimana kultur yang ada di perusahaan yang di investasi atau kami berpartisipasi di dalamnya," jelasnya dalam konferensi pers RUPST, Rabu (20/4/2022).

Lebih lanjut, secara sektor dan sub sektor, ada beberapa bidang yang tengah diperhatikan Astra.

Pertama, sektor digital dan teknologi yang sudah dibuktikan melalui investasi di sejumlah bisnis rintisan. Kedua jasa keuangan, sektor ini dinilai masih menyimpan potensi mengingat literasi keuangan Indonesia belum seperti negara lain.

"Ketiga sektor kesehatan, dengan pendapatan masyarakat dan tingkat kehidupan yang membaik, PDB per kapita naik, sektor kesehatan fundamental bagi negara ini ke depannya," terangnya.

Keempat, Astra juga tengah menyasar sektor berkaitan dengan mobilitas termasuk di dalamnya logistik. Pada awal tahun, ASII baru saja membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan salah satu perusahaan pergudangan.

"Ini salah satu hasil kajian dan bagaimana dengan investasi kami. Kemudian tentunya, dilihat sejalan tujuan Astra jangka panjang," tambahnya.

Selain itu, sektor kelima yakni mengenai energi baru dan terbarukan. Astra terangnya, ingin masuk menjadi pemain di sektor ini, sekaligus mengembangkan lini bisnis pertambangan ke sektor non batu bara atau pertambangan mineral lainnya.

"Ada beberapa prospek di 2022 ini ada di depan kami, sedang kami kaji dan kami lakukan semua feasibility, mudah-mudahan sebagian dari semua prospek ini bisa terealisasi," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper