Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) rebound pada perdagangan pagi ini dan turut mendorong laju indeks harga saham gabungan (IHSG).
Pada perdagangan Rabu (20/4/2022) pukul 09.06 WIB, saham GOTO naik 0,56 persen atau 2 poin menjadi Rp360. Saham GOTO sempat mencapai level tertinggi Rp364.
Total transaksi saham GOTO mencapai Rp160,5 miliar, terbanyak di antara saham-saham lainnya. Di posisi kedua, ada saham teknologi PT WIR Asia Tbk (WIRG) dengan transaksi Rp111,2 miliar. Saham WIRG pun naik 15,38 persen.
Sebelumnya, pada perdagangan Selasa (19/4/2022), saham GOTO ditutup turun 5,29 persen atau 20 poin menjadi Rp358.
Transaksi saham GOTO mencapai Rp823,64 miliar kemarin, terbesar di antara saham lainnya. Penurunan saham GOTO sebagai salah satu top 4 big caps turut menekan IHSG.
IHSG ditutup turun 1,05 persen atau 76,06 poin menjadi 7.199,23. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 7.199,23-7.297,39.
Baca Juga
Kekhawatiran pelaku pasar terhadap keputusan Bank Indonesia (BI) soal penetapan suku bunga acuan telah menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Kendati melemah, investor asing masih cenderung belanja saham dengan net buy Rp429,1 miliar. Asing masuk ke saham TLKM, INCO, BBNI dengan net buy masing-masing Rp125,2 miliar, Rp113 miliar, Rp93,6 miliar.
Analis OCBC Sekuritas Hendry Andrean menyampaikan kondisi profit taking pada IHSG kali ini merupakan antisipasi investor terhadap hasil keputusan RDG BI terkait penetapan tingkat suku bunga acuan.
Sejauh ini tercatat sudah 46 bank sentral dunia yang sudah mulai menaikkan tingkat suku bunga acuannya. BI sendiri telah menyatakan akan menaikkan suku bunga acuannya jika tanda-tanda kenaikan inflasi mulai terlihat nyata.
Sementara itu, berdasarkan konsensus Bloomberg sebanyak 29 ekonom memperkirakan BI akan kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di level 3,5 persen.
"BI kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuannya tentunya hal ini bertolak belakang terhadap tren negara-negara maju yang sudah mulai menaikkan tingkat suku bunga acuannya karena ada tekanan inflasi di masing-masing negara tersebut," paparnya dalam publikasi riset.
Sementara itu, Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur BI April 2022 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,50 persen.
Sejalan dengan itu, BI juga menetapkan suku bunga Deposit Facility tetap 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility masih di 4,25 persen.
BI pun merevisi angka proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,5 persen pada tahun ini. Angka proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini juga direvisi dari 4,7 hingga 5,5 persen menjadi 4,5 hingga 5,3 persen.