Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) alias Mitratel berpotensi melaju ke Rp830 setelah membukukan kinerja yang ciamik dan dividen yang besar.
Radtiya Krisna Pradana dan William Wibowo Fundamental & Technical Analis Kanaka Hits Solvera menyatakan secara fundamental, MTEL memiliki kinerja yang solid. Hal itu tercermin dari profitabilitas bagus dengan mengalami peningkatan dalam 4 tahun terakhir.
Lalu jumlah aset juga mengalami peningkatan dalam 4 tahun terakhir serta arus kas yang mumpuni sebesar 82 persen dari operasional.
“Secara Teknikal MTEL berpeluang akan menguat menguji Resistance terdekat di area 830 setelah mengalami koreksi sejak pertengahan Maret lalu. Support Penting MTEL berada di level 740,” ungkap mereka Selasa (19/4/2022)
Adapun katalis positif lain di luar kinerja adalah pembagian dividen karena jumlahnya 70 persen dari total laba bersih 2021. Hal ini juga menunjukan performa MTEL yang prima dan berpeluang akan semakin kokoh mengingat tren digitalisasi Industri 4.0 & 5.0 yang akan semakin membutuhkan jasa MTEL.
“Ekosistem bisnis MTEL juga akan semakin kuat sehingga efisiensi dapat dijalankan oleh perseroan. Transformasi ini juga akan membuka pintu kolaborasi dengan banyak bisnis berbasis digital di waktu yang akan datang,” katanya.
Baca Juga
Sebelumnya, emiten grup Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) alias Mitratel yang memecahkan rekor IPO terbesar kedua siap bagi dividen hingga Rp966 miliar.
Mitratel bakal melaksanakan RUPST pada 22 April 2022. Salah satu agendanya persetujuan pembagian dividen. Chief Investment Officer Dayamitra Telekomunikasi Hendra Purnama mengungkapkan bakal mengusulkan dividen payout ratio hingga 70 persen dalam RUPST.
"Dividen kami juga bagus di 2021, kami proposing maksimum 70 persen akan dilaksanakan sekitar RUPST bulan depan," tuturnya, dikutip Jumat (1/4/2022).
Kinerja laba bersih Mitratel tahun 2021 melonjak 129,4 persen menjadi Rp1,38 triliun, dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp602 miliar.
Dengan demikian, jika anak usaha BUMN itu mencanangkan DPR sebesar 70 persen, total dividen yang dibagikan ke pemegang saham publik mencapai Rp966 miliar atau setara dividen Rp42 per saham.
Selanjutnya, pemegang saham yang berhak menghadiri dan memberikan suara dalam rapat, namanya harus tercatat dalam Daftar Pemegang Saham perseroan atau rekening efek di KSEI pada 30 Maret 2022 pukul 16.15 WIB.
