Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HM Sampoerna (HMSP) Naikkan Harga Jual Eceran, Cek Target Sahamnya

Memasuki 2022, dengan aktivitas ekonomi yang lebih pesat, penjualan merek premium seperti Sampoerna A milik HMSP dapat tetap solid.
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) Mindaugas Trumpaitis saat paparan publik, Kamis (9/9/2021). Bisnis-Dwi Niken Tari.
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) Mindaugas Trumpaitis saat paparan publik, Kamis (9/9/2021). Bisnis-Dwi Niken Tari.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) diyakini masih memiliki peluang untuk tumbuh dengan pembukaan kembali perekonomian.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto mengatakan, pembukaan kembali perekonomian menjadi pertanda baik bagi daya beli yang lebih kuat di masa depan. Menurutnya, hal ini dapat membuka jalan bagi volume penjualan rokok yang lebih tinggi dan ruang untuk penyesuaian harga jual rata-rata atau average selling price (ASP).

"Meski demikian, potongan cukai yang besar dengan kategori di bawah tier-1 dan PPN yang lebih tinggi untuk produk rokok tetap menjadi ancaman," ujar Natalia dalam risetnya, dikutip Senin (18/4/2022).

Dia menjelaskan, penyesuaian harga sangat penting di tengah ancaman downtrading. Sejak 2020 hingga 2022, tarif cukai mengalami pertumbuhan double digit, dengan kategori tier-1 mengalami pertumbuhan tertinggi. Akibatnya, margin menjadi lebih rendah.

Berdasarkan survei BRI Danareksa Sekuritas pada Maret 2022, harga jual eceran produk HMSP telah dinaikkan sebesar 3 persen menjadi 6 persen Ytd dan 3 persen hingga 17 persen Yoy. Pihaknya menghitung, HMSP perlu melakukan kenaikan harga tambahan dalam kisaran 6 persen hingga 15 persen untuk mempertahankan margin kotor.

"Meski demikian, perseroan akan berhati-hati dalam melakukan penyesuaian harga guna menghindari downtrading lebih lanjut," tutur dia.

BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan pertumbuhan pendapatan HMSP sebesar 2,6 persen yoy pada tahun 2022. Natalia melanjutkan, memasuki 2022, dengan aktivitas ekonomi yang lebih pesat, penjualan merek premium seperti Sampoerna A milik HMSP dapat tetap solid.

Selain itu, kenaikan harga rokok juga akan menopang tren penjualan produk lintingan tangan (SKT) dan tar tinggi. Pihaknya memperkirakan Sampoerna A dan SKT memberikan kontribusi sekitar 50 persen terhadap total penjualan.

"Penyesuaian ASP yang lebih tinggi akan meningkatkan pendapatan perseroan," ujarnya.

Adapun BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi tahan atau hold untuk saham HMSP. BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan pertumbuhan pendapatan perseroan akan lebih baik tahun ini mengingat pembukaan kembali ekonomi yang seharusnya mendukung daya beli, membuka jalan bagi penyesuaian ASP yang lebih besar.

"Kami mempertahankan rekomendasi tahan kami dengan target price (TP) Rp1.000. Namun, jika HMSP menaikkan ASP-nya sebesar 10 persen, TP kami dapat meningkat menjadi Rp1.180," ucapnya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper