Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Menguat Seiring Pelemahan Indeks Dolar AS

Mata uang rupiah dibuka menguat di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Kamis  (14/4/2022)
Karyawati menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank KB Bukopin Syariah di Jakarta, Selasa (21/12/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawati menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank KB Bukopin Syariah di Jakarta, Selasa (21/12/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah dibuka menguat di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Kamis  (14/4/2022).

Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.00 WIB, mata uang Garuda dibuka menguat tipis 7,5 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.355 per dolar AS. Di saat yang sama, indeks dolar AS terpantau melemah 0,18 persen ke 99,69.

Sebelumnya, Nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan ekmarini, Rabu (13/4/2022).

Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB, mata uang Garuda ditutup naik tipis sebesar 3 poin atau 0,02 persen ke level Rp14.362,5 per dolar AS. Mata uang rupiah ditutup menguat bersama mata uang Asia lainnya yakni won Korea Selatan yang naik 0,68 persen, baht Thailand menguat 0,10 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,04 persen.

Sementara itu, indeks dolar di pasar spot tercatat menguat 0,04 poin atau 0,04 persen ke level 100,33. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah berkemungkinan ditutup menguat. 

“Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan  dibuka  berfluktuatif namun  ditutup menguat terbatas di rentang   Rp.14.350 - Rp.14.380,” katanya dikutip Kamis (14/4/2022).

Beberapa faktor berpotensi menjadi katalis bagi pergerakan rupiah. Dari sisi global investor tengah mencerna kenaikan suku bunga terbesar Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) dalam 22 tahun. RBNZ menaikkan suku bunganya menjadi 1,5 persen.

Beberapa investor juga memperkirakan bank sentral akan melanjutkan tren pengetatan. Bank of Canada akan memberikan keputusan kebijakannya sendiri di kemudian hari, dengan Bank Sentral Eropa dan Bank of Korea menyusul pada hari Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper