Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan pasar modal terus mencatatkan pencapaian baru. Kali ini adalah jumlah investor pasar modal syariah yang melampaui 100.000 pada 2021.
Kepada Divisi Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh mengatakan, jumlah investor saham syariah Indonesia per Maret 2022 adalah sebanyak 108.345 investor. Selama periode tahun 2017 hingga Maret 2022, jumlah investor ini telah tumbuh 367 persen.
"Meski demikian, terjadi perlambatan pertumbuhan jumlah investor syariah selama pandemi," kata Irwan, Kamis (14/4/2022).
Menurutnya, perlambatan ini diakibatkan oleh percepatan penambahan investor konvensional yang lebih tinggi daripada investor saham syariah. Hal ini akibat teknologi pasar modal syariah yang tertinggal dibandingkan dengan pasar modal konvensional.
Irwan melanjutkan, BEI telah meluncurkan simplifikasi online dalam pembukaan rekening saham syariah.
Sebelumnya, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi juga menuturkan pihaknya akan terus mendorong anggota bursa bergabung memberikan layanan Sharia Online Trading System (AB SOTS), yang menerapkan simplifikasi online dalam pembukaan rekening saham syariah.
Baca Juga
Adapun sebaran investor saham syariah sepanjang 2021, menurut Irwan masih terkonsentrasi di Jawa dengan persentase 66 persen. Selain itu, 80 persen transaksi saham syariah juga terjadi di Pulau Jawa.
"Posisi 6 besar itu masih dikuasai Pulau Jawa. Akan tetapi, untuk total transaksi terbanyak, Kalimantan Timur mengalahkan Yogyakarta secara nilai transaksi," ucapnya.