Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China melemah pada perdagangan Selasa (12/4/2022), setelah saham-saham emiten teknologi China berbalik melemah melemah karena kekhawatiran atas kenaikan suku bunga dan lockdown akibat penyebaran Covid-19.
Dilansir Bloomberg, indeks Shanghai Composite China terkoreksi 0,66 persen ke level 3.146,11 siang ini, sedangkan indeks Hang Seng melemah 0,48 persen ke 21.094,81.
Indeks Hang Seng Tech melemah 0,81 persen pada pukul 11.00 WIB, setelah sebelumnya melonjak 2,5 persen menyusul reli saham pengembang video game. Kuaishou Technology menjadi penekan terbesar setelah melemah 11 persen karena kekhawatiran terhadap prospek pendapatan.
Keputusan pemerintah China yang mengakhiri moratorium perizinan video game baru diperkirakan akan membantu meredakan kecemasan pasar yang melanda sektor ini setelah tindakan keras selama setahun terakhir.
Di sisi lain, investor juga dihadapkan dengan tantangan lain, termasuk lonjakan imbal hasil Treasury AS sebelum data inflasi dirilis dan prospek pertumbuhan yang meredup di China saat lockdown berlanjut.
Analis First Shanghai Securities Linus Yip mengatakan pasar sedang menunggu angka inflasi AS sehingga sentimen investor sedikit berhati-hati hari ini, terlepas ada kabar baik di bidang regulasi di China.
Baca Juga
"Investor tidak akan bergerak saat ini mengingat begitu banyak ketidakpastian, seperti laju kenaikan suku bunga, situasi Covid di China, dan tindakan keras terhadap properti yang masih berlangsung," ungkap Yip, dilansir Bloomberg, Selasa (12/4/2022).
Tindakan otoritas China untuk menstabilkan pasar dalam beberapa pekan terakhir tidak banyak membantu meredakan kekhawatiran pasar. Indeks Hang Seng turun hampir 10 persen sejak awal tahun, sedangkan indeks CSI 300 China turun sekitar 17 persen.
Pada hari Senin Komisi Regulasi Sekuritas China kembali menjanjikan dukungan lebih lanjut untuk pengembangan "sehat" perusahaan yang terdaftar.