Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibayangi Pengetatan Kebijakan Moneter, Harga Bitcoin Anjlok ke bawah US$42.000

Harga Bitcoin dan aset kripto lainnya terus melemah ditengah potensi pengetatan kebijakan moneter.
Ilustrasi sistem blockchain apa aset kripto/Istimewa
Ilustrasi sistem blockchain apa aset kripto/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Harga bitcoin terkoreksi dibawah level US$42.000 untuk pertama kalinya sejak akhir Maret ditengah kekhawatiran pasar terhadap potensi kenaikan suku bunga.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (11/4/2022), harga aset kripto terbesar di dunia tersebut sempat turun ke level US$41.918 pada sesi perdagangan pagi di Asia. Catatan ini sekaligus membuat harga Bitcoin terkoreksi selama 7 hari dari 8 hari perdagangan.

Setelah menembus level US$48.000 di akhir Maret lalu, harga Bitcoin dan aset kripto lainnya terus melemah ditengah potensi pengetatan kebijakan moneter. Sentimen konferensi Bitcoin di Miami pada pekan lalu juga tidak mampu mengerek naik harga kripto.

Prediksi para ekonom menyebutkan inflasi AS akan menembus 8,4 persen pada Maret 2022, atau tertinggi sejak tahun 1982. Sementara itu, Kepala Ekonom Goldman Sachs Jan Hatzius mengatakan The Fed dapat menaikkan suku bunga hingga di atas 4 persen.

Ekspektasi kebijakan moneter yang lebih ketat akan berdampak kepada permintaan aset-aset berisiko seperti kripto dan saham teknologi.

Antoni Trenchev, Managing Partner di Nexo menyebutkan, masa reli Bitcoin saat ini telah berakhir. Rilis data konsumen AS pada Selasa besok akan menjadi pengingat pasar bahwa The Fed saat ini tengah kesulitan menghambat laju inflasi tanpa merusak pemulihan ekonomi.

Meski demikian, menurutnya tren koreksi harga Bitcoin terbilang tidak mengejutkan. Hal ini mengingat tekanan yang juga terjadi pada saham-saham teknologi di AS yang pola pergerakannya diikuti oleh aset-aset kripto.

Sepanjang tahun 2022, Bitcoin diperdagangkan pada rentang harga US$35.000 hingga US$45.000. Saat ini, Bitcoin tengah kesulitan menembus rerata pergerakan 200 harinya setelah sempat menguat di atas US$48.000.

Matt Maley, Chief Market Strategist Miller Tabak + Co mengatakan Bitcoin tengah memasuki fase koreksi harga teknikal. Hal ini terjadi setelah Bitcoin mencatatkan reli 35 persen sepanjang Januari – Maret 2022 lalu.

“Setelah reli 35 persen, Bitcoin memasuki area jenuh beli (overbought). Selama harga masih dapat bertahan di atas US$40.000, tren kenaikan harga masih dapat terjadi,” katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper