Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat parkir di zona merah pada akhir perdagangan Rabu (6/4/2022) waktu setempat karena investor mencermati lebih banyak komentar hawkish dari para pejabat Federal Reserve.
Berdasarkan data Bloomberg, Kamis (7/4/2022), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup anjlok 0,42 persen atau 144,67 poin ke 34.496,51, S&P 500 turun 0,97 persen atau 43,97 poin ke 4.481,15, dan Nasdaq jatuh 2,22 persen atau 315,35 poin ke 13.888,82.
Perkembangan perang Rusia di Ukraina dan tanggapan Barat tetap menjadi fokus pasar ketika AS mengumumkan putaran sanksi lain terhadap Kremlin. AS menambahkan hukuman kepada lebih banyak pejabat pemerintah Rusia dan anggota keluarga serta perusahaan dan lembaga keuangan milik Rusia.
Sementara itu, komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve juga menjatuhkan pasar saham AS dari kenaikan terbaru mereka dan membuat imbal hasil obligasi pemerintah AS melonjak.
Risalah pertemuan The Fed yang dirilis Rabu sore menunjukkan para pejabat bank sentral sedang mendiskusikan pengetatan kuantitatif dalam waktu dekat, dan banyak peserta rapat lebih suka kenaikan 50 basis poin dalam suku bunga acuan pada pertemuan Maret 2022.
Risalah pertemuan menegaskan kembali pernyataan lain yang lebih baru dari pembuat kebijakan moneter. Gubernur Federal Reserve Lael Brainard mengatakan pada Selasa (5/4/2022) bahwa Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) siap untuk mengambil tindakan yang lebih kuat
Baca Juga
Berbicara dalam webcast, Brainard menyarankan ini dapat mencakup kenaikan suku bunga agresif dan penarikan lebih cepat dari neraca Federal Reserve, yang sejauh ini telah menggelembung hingga hampir US$9 triliun, dibandingkan periode sebelumnya.
“Mengingat bahwa pemulihan ekonomi telah jauh lebih kuat dan lebih cepat daripada siklus sebelumnya, saya berharap neraca menyusut jauh lebih cepat daripada pemulihan sebelumnya, dengan batas yang jauh lebih besar dan periode yang jauh lebih singkat untuk mencapai batas maksimum dibandingkan dengan 2017–19," kata Brainard.
Dia mencatat proses pengurangan kepemilikan neraca Fed, atau pengetatan kuantitatif, dapat dimulai segera setelah pertemuan The Fed berikutnya pada Mei 2022.
Anggota The Fed lainnya juga setuju dengan pengetatan kebijakan lebih lanjut dalam waktu dekat. Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan kepada Financial Times bahwa kasus kenaikan suku bunga 50 basis poin telah berkembang.
“Faktanya adalah, The Fed telah membuatnya sangat jelas ... sangat penting bahwa mereka mengejar inflasi dan melakukan apa pun untuk menahan kenaikan inflasi,” kata Quincy Krosby, kepala strategi ekuitas LPL Financial, kepada Yahoo Finance Live.