Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi dapat melanjutkan reli hingga level 7.200 dalam waktu dekat setelah mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang kuartal I/2022, meskipun rentan terhadap aksi profit taking.
Head of Investment PT Reswara Gian Investa, Kiswoyo Adi Joe mengatakan konsumsi domestik mulai lebaran hingga tahun baru akan menjadi momentum pendorong pertumbuhan ekonomi.
"Sebetulnya reli IHSG ini bisa ke 7.200 tapi saya selalu ingatkan bahwa kita rawan profit taking atau rentan koreksi karena sejak bulan April tahun lalu kita selalu sideways," kaa Kiswoyo dalam IDX 2nd Session Closing dikutip Sabtu (2/4/2022).
Sebelumnya diproyeksikan pertemuan The Fed menjadi salah satu faktor eksternal yang mendorong IHSG terkoreksi. Namun, kenyataannya IHSG hanya terkoreksi kecil, sehingga dapat menjadi momentum untuk membeli saham penggerak bursa atau saham bluechip.
"IHSG turun jangan takut karena ini momen kita untuk membeli saham penggerak IHSG dari blue chip ya dari BBRI, BBCA, Astra, Telkom, BMRI sama BBNI gitu," jelasnya.
Dia juga memproyeksikan pada bulan ini The Fed akan kembali agresif untuk menaikan suku bunga 0,5 persen, sehingga tidak menutup kemungkinan Bank Indonesia juga akan mengikuti keniakan suku bunga tersebut.
Baca Juga
"Ini mungkin akan jadi momentum penurunan IHSG, momentum kembali membeli saham-saham blue chip," katanya.