Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang emas PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) menyebut masih mendapat kendala terkait produksi, setelah kejadian bencana alam di salah satu pit milik anak usaha, PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN).
Pada 2 Januari 2022, pit TTN dilanda banjir yang mengakibatkan rusaknya dinding kerja tambang. Saat ini, perusahaan sedang dalam proses pemulihan atas pit yang terdampak dari kejadian tersebut dan akan mengoptimalkan kegiatan penambangan untuk 3 pit lainnya.
“Terkait pit tersebut, perusahaan telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menanggulangi dampak dari kejadian bencana alam tersebut serta memiliki polis asuransi yang cukup komprehensif sehubungan dengan kerusakan dan gangguan bisnis,” ungkap Direktur Utama ARCI Kenneth Crichton melalui keterangan pers, Jumat (1/4/2022).
Berdasarkan situasi terkait bencana alam pada awal Januari tahun ini, perseroan memperkirakan produksi emas pada 2022 akan terdampak sekitar 25 persen dibandingkan jumlah produksi pada 2021, dan lebih jauh terhadap kinerja keuangan.
Oleh karena itu, pada 2022 perseroan berencana untuk berfokus mengoptimalisasi penuh aktivitas penambangan di pit Toka, Kopra dan Alaskar yang baru dan memastikan pit yang terdampak bencana untuk dapat beroperasi kembali sesuai jadwal.
Selanjutnya, perseroan juga akan melanjutkan implementasi langkah-langkah strategis untuk efisiensi biaya, terutamanya biaya aktivitas penambangan dan pengolahan, memastikan keberlangsungan aktivitas eksplorasi di wilayah Koridor Barat, serta identifikasi target-target brownfield dan greenfield lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan sumber daya mineral dan cadangan bijih.
Baca Juga
Tahun ini, ARCI juga berencana melakukan diversifikasi, mengejar bisnis pemurnian sebagai bagian dari visi perseroan menjadi perusahaan tambang emas yang terintegrasi.