Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Sepeda Motor Jadi Kunci Pertumbuhan Kinerja Mitra Pinasthika (MPMX) pada 2021

Kinerja keuangan dan kinerja operasional Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) di tahun 2021 mengalami kenaikan dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya, di atas target yang dicanangkan pada awal tahun lalu.
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk./Istimewa
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten grup Saratoga, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) mencatatkan pertumbuhan penjualan roda dua yang kuat sehingga kinerjanya meningkat.

Group Chief Executive Officer Mitra Pinasthika Mustika Suwito Mawarwati menjelaskan telah mengakhiri tahun 2021 dengan kuat dan sekali lagi membuktikan ketangguhan dalam melewati krisis dengan kinerja dan capaian luar biasa.

"Kami memasuki tahun 2022 dengan momentum yang baik didukung oleh pemulihan ekonomi nasional yang terus berlangsung," urainya dalam keterangan resmi, Kamis (31/3/2022).

Secara keseluruhan, kinerja keuangan dan kinerja operasional Perseroan di tahun 2021 mengalami kenaikan dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya, kinerja tahun ini berada di atas target yang telah dicanangkan di awal tahun 2021.

Seluruh segmen menunjukkan ketahanannya selama masa pandemi dengan mencatat kenaikan di level laba bersih, kecuali pada Segmen Asuransi yang pertumbuhan labanya relatif stabil meskipun mencatatkan pertumbuhan premi bruto yang baik.

"Tahun 2021 merupakan tahun yang solid, dan kami sangat senang dengan kemajuan yang terjadi di sejumlah area penting seperti pada transformasi digital Perseroan sebagai respon atas perubahan perilaku konsumen yang dinamis dan bergerak ke arah digitalisasi," terangnya.

Segmen distribusi, ritel dan aftermarket mencatat peningkatan pendapatan sebesar 18,7 persen dan berkontribusi sebesar 90 persen dari total pendapatan konsolidasi yang didorong oleh pertumbuhan penjualan yang kuat dari pasar kendaraan roda dua secara nasional.

MPMulia berhasil menjual sepeda motor sebesar 646.000 unit meningkat 16 persen dari tahun sebelumnya.

Selama 2021 MPMulia berupaya memaksimalkan kolaborasi antara Main Dealer, Dealer, dan perusahaan pembiayaan untuk menunjang penjualan dan mempertahankan dominasi pangsa pasar, menjalankan aktivitas pemasaran secara o ine dan program penjualan yang menarik, efektif, dan efisien; serta menerapkan berbagai inisiatif digital untuk memperkuat ekosistem bisnis.

Segmen transportasi yaitu MPMRent mengalami penurunan pendapatan sebesar 7 persen dibandingkan dengan 2020, dimana sebagian besar disebabkan karena berkurangnya kontribusi unit penjualan mobil bekas.

Pada 2021 AUKSI anak perusahaan MPMRent meluncurkan lelang online yang berdampak pada peningkatan margin penjualan mobil bekas yaitu sebesar 23 persen, lebih tinggi dari target yang dicanangkan yaitu 20 persen.

"Kami telah melakukan berbagai inovasi digital baik untuk penyempurnaan proses bisnis maupun diversifikasi produk, diantaranya online claim portal untuk MPMInsurance, Brompit di MPMulia, dan adanya lelang online di AUKSI hingga peluncuran produk digital terbaru yaitu OtoDeals," katanya.

Sementara itu, Segmen Asuransi MPMInsurance mencatat pertumbuhan gross premium sebesar 29 persen, tetapi masih membukukan penurunan pendapatan sebesar 9 persen.

Hal ini karena berkurangnya kontribusi dari premi produk asuransi kendaraan yang memang mengalami penurunan pada 2021, walaupun adanya pertumbuhan dari produk asuransi lainnya.

Entitas asosiasi Perseroan yaitu JACCS-MPMFinance Indonesia memberikan kontribusi yang lebih baik karena peningkatan laba bersih dan penurunan NPL lebih dari 90 hari menjadi 2,3 persen.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, emiten berkode MPMX ini mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp12,9 triliun naik 15,4 persen dibandingkan dengan tahun penuh 2020 yang sebesar Rp11,18 triliun.

Biaya pokok pendapatan juta turut meningkat menjadi Rp11,71 triliun pada 2021 dari Rp11,18 triliun pada 2020. Hal ini membuat laba bruto tetap tumbuh 14,1 persen menjadi Rp1,19 triliun pada 2021 dari Rp1,04 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Marjin laba bruto pun sedikit tergerus menjadi 9,3 persen dari 9,4 persen. Sementara itu, beban usaha naik 5 persen menjadi Rp840,89 miliar pada 2021 dari Rp801,2 miliar pada 2020.

Hal ini membuat laba usaha perseroan tetap meningkat 38,4 persen menjadi Rp476,91 miliar pada 2021 dari Rp344,7 miliar pada 2020.

MPMX juga berhasil membalikan posisi bagian rugi atas entitas asosiasi dari rugi Rp118,55 miliar pada 2020 menjadi laba Rp25,49 miliar pada 2021. Hal ini yang membuat laba sebelum pajak perseroan tumbuh signifikan menjadi Rp534,23 miliar dibandingkan dengan Rp283,46 miliar.

Walhasil, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 247,95 persen menjadi Rp411,73 miliar pada tahun penuh 2021 dibandingkan dengan Rp118,33 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper