Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Pendorong IHSG, Simak Prospek Saham Consumer Non-Cyclical Jelang Ramadan

Saham Unilever, Garudafood, hingga KINO melesat di tengah penguatan IHSG jelang Ramadan.
Logo Unilever/Bloomberg
Logo Unilever/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Saham-saham sektor consumer non-cyclical menjadi salah satu pendorong gerak positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (30/3/2022).

IHSG parkir pada posisi 7.053,19 atau naik 0,59 persen. IHSG sempat mencatatkan posisi tertinggi pada level 7.055,86. Semua sektor memperlihatkan kenaikan pada perdagangan hari ini kecuali consumer cyclical yang turun 0,21 persen, infrastruktur turun 0,29 persen, dan sektor energi terkoreksi 0,68 persen.

Sementara itu, sektor teknologi menjadi pendorong dengan kenaikan 4,03 persen, disusul sektor consumer non-cyclical 1,84 persen, dan sektor keuangan naik 0,63 persen.

Kenaikan sektor non-cyclical dipimpin oleh saham PT Garudafood Putra Putri Jaya tbk (GOOD) yang menguat 8,26 persen ke level 590 per saham. Kemudian terdapat saham PT Kino Indonesia Tbk (KINO) yang naik 6,99 persen ke posisi 3.520 per saham.

Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) juga menguat 6,90 persen ke posisi 3.720. Asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp19,35 miliar di semua pasar.

Emiten-emiten rokok seperti HMSP dan GGRM juga tercatat menguat dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,65 persen dan 1,54 persen.

Head of Technical Analyst BNI Sekuritas Andri Zakarias mengatakan menguatnya sektor consumer non-cyclical tidak lepas dari fenomena rotasi sektor, seiring dengan harga komoditas yang melemah. Dalam jangka pendek, saham-saham sektor consumer diperkirakan akan mendapat dampak positif dari tren harga komoditas ini.

“Hal inilah yang mendorong saham-saham konsumer tersebut, terutama sektor non cyclical. Cost of production bisa naik kalau harga komoditas tinggi dan memengaruhi daya beli masyarakat. Penurunan harga komoditas ini jadi sentimen positif,” katanya, Rabu (30/3/2022).

Dari sisi teknikal, Andri mencatat saham-saham sektor consumer cenderung oversold atau murah. Penguatan yang terjadi dia yakini akan menopang IHSG dalam beberapa waktu ke depan.

“Namun untuk medium term harus hati-hati karena masih ada new low lagi karena kenaikan harga komoditas belum selesai. Untuk saat ini bisa kita nikmati dampak koreksi harga komoditas untuk buyback saham-saham murah di konsumer, terutama saham grup Indofood, Unilever, dan saham rokok,” tambahnya.

Dia memperkirakan saham UNVR masih akan menguat, setidaknya sampai awal pekan depan. Meski secara fundamental saham UNVR mahal, Andri mengatakan secara teknikal saham UNVR berada di wave (iii) dan bergerak menuju 3.990 sampai 4.080.

“Sampai awal minggu depan masih menguat, karena trennya naik dan karena rotasi komoditas dan bisa memberi keuntungan bagi investor untuk dibeli jangka pendek dan menengah,” terangnya.

Dia juga memberi rekomendasi saham GGRM dengan target harga 33.000—34.000 dan HMSP dengan target harga 960—1.060. Sementara itu, dia memberi rekomendasi INDF dengan target harga 6.200—6.500 dan ICBP dengan target harga di atas 7.825.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper