Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) melalui anak usahanya mengembangkan teknologi transformasi digital.
Deputy EVP Divisi Enterprise Service Telkom Indonesia Azis Sidqi mengatakan salah satu proses transformasi yang sangat dibutuhkan oleh seluruh perusahaan saat ini adalah melakukan modernisasi platform.
Tujuannya, agar perusahaan BUMN itu semakin memiliki daya saing sehingga akan meningkatkan performance bisnis perusahaan.
“Transformasi platform penting dilakukan mengingat ancaman dunia maya sungguh luar biasa sehingga perusahaan membutuhkan jaringan dan keamanan yang terintegrasi, baik kantor pusat, cabang di lokasi manapun sehingga internet bisa diakses dimana pun dan kapan pun,” ujarnya dalam keterangan, Sabtu (19/3//2022).
Azis menjelaskan guna mengakomodasi kebutuhan di era digital dan membuat perusahaan semakin dinamis diperlukan teknologi mumpuni yang mampu mendukung modernisasi platform.
Salah satunya adalah teknologi SD-WAN (Software-Defined Wide Area Network) yang memiliki solusi jaringan yang lincah, fleksibel, terukur, konsisten dan aman dalam operasionalnya.
Baca Juga
“Teknologi SD-WAN juga memudahkan, menyederhanakan pengelolaan konektivitas jarak jauh melalui aplikasi real-time dengan biaya yang lebih efisien. Telkom melalui salah satu anak perusahaannya yang memiliki portofolio SD-WAN memberikan layanan Total Managed SD-WAN services. Ini merupakan satu-satunya di Indonesia,” ujarnya.
Presiden Direktur Digiserve Ahmad Hartono menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelaku industri melalui penyediaan layanan IT service terkait termasuk layanan SD-WAN.
Komitmen ini dibuktikan dengan keunggulan SDM Digiserve saat ini telah memiliki 205 sertifikasi internasional, sehingga mendukung kualitas portfolio bisnis dan layanan Digiserve.
SDM yang mumpuni ini mengakomodasi pasar korporasi yang terus tumbuh. Tahun 2022, pasar enterprise mencapai US$8,57 miliar atau Rp 111 triliun.
Sedangkan market SD-WAN terus tumbuh dalam 5 tahun terakhir dimana di tahun 2022 diperkirakan nilai market SD-WAN mencapai Rp 500 miliar (US$37 juta) dengan CAGR 25,6 persen.
“Pertumbuhan pasar ini sejalan dengan semakin masifnya proses transformasi digital di Indonesia. Enterprises di Indonesia juga akan semakin massif dengan implementasi Digital Connected Ecosystem,” ujarnya.
Tingginya kebutuhan akan platform yang modern ini, telah diprediksi oleh IDC. Hal ini didorong oleh semakin meningkatnya ancaman di dunia maya dan kebutuhan akan fungsionalitas baru.
IDC memperkirakan, hingga 65 persen organisasi akan secara agresif memodernisasi sistem lama mereka dengan melakukan investasi platform teknologi baru yang lebih ekstensif hingga tahun 2023.