Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat pada perdagangan pertengahan pekan ini, Kamis (17/3/2022), setelah Federal Reserve mengumumkan kenaikan suku bunga acuan.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah menguat 0,19 persen atau 27 poin ke level Rp14.284,5 per dolar AS pada pukul 09.08 WIB.
Sepanjang tahun berjalan, rupiah telah melemah 0,15 persen terhadap dolar AS. Adapun, indeks dolar AS berjangka Juni 2022 mengalami penurunan 0,26 persen atau 0,256 poin ke level 98,365 dari penutupan sebelumnya 98,621.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan akhirnya The Fed menaikan suku bunga FFR 25 bps menjadi 0,5 persen. Diperkirakan, suku bunga FFR hingga akhir tahun antara 1,75--2 persen dan pada akhir 2023 diproyeksikan mencapai 2,8 persen.
"Seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya, akhirnya The Fed menaikan suku bunganya FFR sebesar 25 bps menjadi 0.5 persen. The Fed juga mengatakan akan menaikan secara agresif FFR 25 bps di setiap enam kali pertemuan berikutnya dimana itu artinya FFR akan naik menjadi 1,75--2 persen hingga akhir tahun 2022," urainya dalam riset harian, Kamis (17/3/2022).
Menurutnya, naiknya suku bunga FFR sementara waktu melegakan pelaku pasar di Wall Street sehingga mendorong naik kembali Indeks DJIA sebesar 1,55 persen.
Baca Juga
Naiknya Indeks DJIA tersebut jika dikombinasikan dengan naiknya EIDO sebesar 2,35 persen berpotensi menjadi sentimen positif pendorong capital inflow di dalam negeri.
"Di lain pihak, investor kembali perlu waspada dan berhati-hati akan kejatuhan harga saham berbasis komoditas menyusul turunnya harga komoditas seperti harga batu bara turun 5,97 persen dan harga Nikel turun 5,47 persen di tengah kembali naiknya yield obligasi AS untuk tenor 10 tahun setelah FFR dinaikan oleh The Fed," katanya.
Edwin pun memperkirakan rupiah bakal bergerak cenderung menguat pada perdagangan hari ini dengan rentang pergerakan antara Rp14.280 hingga Rp14.350.